Kita mungkin berpikir bahwa maqamat dan hal ini hanya berlaku bagi orang-orang yang mendalami tasawuf. Padahal, konsep ini sangat relevan untuk kehidupan sehari-hari kita.
1. Belajar Bertahap (Maqamat)
Dalam hidup, kita tidak bisa mencapai sesuatu dengan instan. Misalnya, ingin sukses dalam karier atau belajar agama dengan baik, kita perlu usaha, kesabaran, dan konsistensi. Sama seperti maqamat, setiap proses dalam hidup mengajarkan kita untuk terus berkembang dan memperbaiki diri.
2. Menghargai Hadiah dari Allah (Hal)
Pernahkah Anda merasa tenang meskipun sedang menghadapi masalah besar? Atau merasa bahagia tanpa alasan yang jelas? Itu adalah bentuk hal yang Allah berikan kepada kita. Jangan sia-siakan hadiah itu, dan jadikan sebagai motivasi untuk lebih dekat kepada-Nya.
3. Seimbang dalam Usaha dan Kepasrahan
Maqamat mengajarkan kita untuk berusaha, sedangkan hal mengajarkan kita untuk berserah diri kepada Allah. Keseimbangan antara keduanya adalah kunci menuju kehidupan yang lebih damai dan bermakna.
Ibnu Atha'illah melalui Al-Hikam mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju Allah bukan tentang kecepatan, tetapi tentang keikhlasan. Maqamat mengajarkan usaha, sementara hal adalah wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang berjuang. Dalam hidup, kita perlu terus memperbaiki diri, sambil menerima setiap keadaan dengan penuh syukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H