Mohon tunggu...
Dewi Kartika
Dewi Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Akuakultur SIKIA UNIVERSITAS AIRLANGGA

saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki hobi menulis cerita tentang kehidupan saya sendiri. berkepribadian disiplin tepat waktu dalam segala hal, selain itu memiliki kelebihan di bagian public speaking dan sering dijadikan sebagai MC saat ada kegiatan. selain memiliki hobi menulis, saya juga memiliki hobi menonton drama korea. konten favorit saya adalah sebuah perjalanan wisata, tutorial make up, atau bahkan berita seputar kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mirisnya Indonesia Darurat Kekerasan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur Serta Dampak Kesehatan Mental

15 Juni 2022   05:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   05:04 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan ketakutan berlebih pada korban kekerasan seksual di bawah umur. Upaya yang perlu pemerintah Indonesia lakukan adalah dengan dilakukannya upaya psikoterapi dengan melakukan konseling dan terapi kepada dokter atau psikolog yang ahli dalam bidang ini. 

konseling dan terapi yang secara rutin akan berdampak baik pada kesembuhan mental pada anak. Selain dari segi pemerintah Indonesia, daya dukungan dari seorang keluarga pun dapat membantu dalam penyembuhan pasca trauma ini. 

Peran seorang keluarga entah dari seorang ayah, ibu, maupun saudara dapat meningkatkan semangat untuk sembuh bagi para korban kekerasan seksual. Dukungan keluarga merupakan hal yang paling utama dalam proses ini. Korban kekerasan seksual akan merasa terlindungi dengan adanya keluarga yang selalu mengelilingi.

Setelah korban mendapatkan penanganan, langkah selanjutnya adalah kembali lagi pada peran keluarga atau orang tua dalam mengawasi anak entah dari segi media sosial, lingkungan, dan pergaulan. Penanganan sejak dini harus dilakukan agar tidak terjadi kekerasan seksual ini. Seperti contoh, orang tua harus mengecek media sosial anak, 

tak luput kekerasan seksual ini muncul dari media sosial. Anak yang masih dibawa umur masih belum memiliki pengetahuan yang luas terhadap media sosial. Dari lingkungan dan juga pergaulan harus diawasi. 

Lingkungan dan pergaulan merupakan faktor pendukung terjadinya kekerasan seksual ini. Jadi, orang tua harus pintar dalam memberikan pengawasan terhadap anak. Selain dari orang tua, perlindungan dari sendiri pun juga sangat dibutuhkan. Apalagi seorang wanita yang sering dijadikan sasaran kekerasan seksual karena pelaku menganggap wanita tidak memiliki daya dan lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun