Prosepek dan Hambatan Forensik di Indonesia
Dalam mewujudkan keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum di Indonesia, forensik dapat berkontribusi besar. Pengumpulan bukti-bukti empiris oleh seorang ahli di bidang tertentu, dapat memberikan kepastian dalam penyelesaian kejahatan. Kejahatan yang langsung ditangani oleh orang yang ahli dibidangnya, dapat membuat proses hukum lebih cepat. Kemudian analisis dengan menggunakan multi-displin, membuat hukum dapat berjalan adil dan bermanfaat. Seperti dalam menyelesaikan kasus Jessica Sianida, tidak cukup untuk melihat analisis dari psikolog, namun memerlukan analisis dari seorang ahli digital forensik (Cyber Forensics) untuk menganalisis bukti-bukti digital yang ada. Dalam menyelesaikan kasus Remaja Bunuh Balita, tidak cukup jika hanya mendengar analisis dari seorang  forensic psychology, namun dibutuhkan juga hasil dari analisis seorang ahil forensic linguistics dalam membaca tulisan tangan pelaku.
Namun dalam eksistensinya di Indonesia, terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh dunia forensik. Pertama, ketersediaan tenaga ahli forensik di Indonesia masih minim. Kedua, beberapa ilmu disiplin forensik pelaksanaannya terbilang mahal, seperti Forensic DNA. Ketiga, Indonesia masih minim pengetahuan terkait "forensik" itu sendiri, sehingga ilmu yang telah ada tidak dapat dikembangkan, yang akhirnya mempengaruhi proses pemeriksaan forensik itu sendiri.
Referensi:
Meliala, Adrianus. (2020). Forensic Field & Expertise: Contribution to Criminology [PowerPoint Slides].
Kennedy, D., B. (2013). "Applications of Forensic Sociology and Criminology to Civil Litigation". Journal of Applied Social Science, 7(2), 233--247.
Williams, Andy. (2015). Forensic Criminology. New York: Routledge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H