Di kaki gunung  berbatu kapur
Terpancang gedung memanjang pudar
Riuh pagi, kawan-kawan berdatangan
Menuju ruang-ruang beratap tinggi terpancang
Pagi itu suara klakson terdengar dari jauh
Bapak ibu guru datang bergiliran
Membuat suasana pagi semakin riuh, bergemuruh
Dan tak lama, ruang-ruang kelas mulai dihidupkan
Senyum selalu terpancar di raut wajahnya
Suaranya terdengar selalu nyaring setiap harinya
Keriput di tangannya semakin nampak tak merata
Tapi dia selalu menemani kami meraih asa
Kapur tulis dan papan hitam selalu menjadi senjatanya
Dia mengajari menulis dengan tertata
Dia mengajari menggambar dengan warna
Tak pernah dia berputus asa
Di kaki gunung  berbatu kapur
Terpancang gedung memanjang pudar
Dia tak kenal lelah, setiap harinya
Menemani kami meraih cita-cita
Dia memang selalu hebat dan luar biasa
Dia guruku tercinta