Sedangkan tingkat keahlian dasar dalam menjahit atau penggunaan teknologi seperti internet dan smartphone menjadi salah satu pertimbangan yang dapat masuk ke ranah strength (kekuatan) ataupun weakness (kelemahan) karena kedua hal ini perlu dipertimbangkan dan dinilai sesuai dengan pengetahuan ataupun keahlian yang dimiliki masyarakat.Â
Khusus penggunaan internet maupun smartphone bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan keahlian masyarakat yang berkaitan dengan dunia wirausaha seperti photography, digital marketing, maupun branding produk.
Tingkat pemahaman maupun pengaplikasian dalam penggunaan teknologi ini akan menjadi tolak ukur dalam menyusun modul pembelajaran yang akan diberikan selama kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat berlangsung.Â
Terakhir adalah threat (ancaman) yang perlu dianalisis lebih jauh seperti memetakan para kompetitor dibidang yang sama, membuat jalur komunikasi dan koordinasi antara pihak penyelenggara dengan pihak-pihak yang turut ikut bekerja sama dalam program atau kegiatan pemberdayaan maupun pihak penyelenggara kepada masyarakat yang menjadi sasarannya, atau hal lainnya yang dapat menjadi ancaman selama pelaksanaan program atau kegiatan pemberdayaan berlangsung.
 Setelah dianalisis lebih jauh melalui pisau analisis SWOT, hasil analisis faktor penyebab masalah sosial dan karakteristik masyarakat dan wilayah sasarannya dapat menjadi tolak ukur sang perancang perencanaan sosial atau pihak penyelenggara dapat merumuskan konsep, tujuan, program atau kegiatan pelatihan atau workshop yang dilaksanakan selama kegiatan pemberdayaan berlangsung nanti.
Perencanaan sosial tidak berhenti di tahap analisis karakteristik masyarakat dan wilayahnya, pihak penyelenggara perlu memenuhi syarat-syarat ataupun ketentuan dalam perencanaan sosial seperti mengurus perizinan dan administrasi baik pada pemerintah daerah setempat atau pemerintah pusat.Â
Disini pihak penyelenggara dapat mengajak pihak pemerintah untuk berdialog perihal gagasan, konsep, serta tujuan yang ingin diusung oleh pihak penyelenggara sehingga dapat saling memahami, saling mendukung, serta meminimalisir adanya gesekan konflik akibat konsep yang diusung oleh pihak penyelenggara bila ternyata melenceng dari hukum, politik, maupun administrasi.Â
Pihak pemerintah disini dapat pula secara aktif memberi dukungan pada kegiatan yang ingin diadakan oleh pihak penyelenggara melalui kebijakan, administrasi, ataupun pendanaan.Â
Dalam meringankan penggunaan anggaran, pihak penyelenggara dapat mengajak kolaborasi maupun kerja sama kepada beberapa industri pakaian di sekitar lokasi tempat tinggal masyarakat yang menjadi sasaran dalam hal penyediaan barang dan alat yang digunakan dalam pelatihan nantinya, industri yang bergerak pada bidang branding digital UMKM untuk turut mempromosikan produk hasil kegiatan pemberdayaan ataupun menjadi mentor dalam mengajarkan masyarakat perihal photography dan photo editing produk yang akan dijual maupun pemasaran dan branding produk secara daring, atau pihak-pihak yang bersedia turut membantu pendistribusian produk atau tempat untuk menjual produknya. Setelah mensosialisasikan dan melaksanakan program pemberdayaan ini, pihak penyelenggara tidak serta merta melepaskan masyarakat untuk mempraktekkan segala pembelajaran yang sudah didapat.Â
Pihak penyelenggara dapat memantau perkembangan kemajuan dari hasil pemberdayaan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Hal ini untuk mengantisipasi bila masyarakat mengalami masalah dalam mengaplikasikan hasil pembelajaran, pihak penyelenggara dapat menjadi tempat konsultasi untuk saling bertukar pikiran maupun opini dalam rangka menemukan solusi tengah dalam masalah yang dihadapi oleh masyarakat guna meningkatkan produktivitas masyarakat dalam mengaplikasikan hasil pembelajaran.Â
Masyarakat yang telah menjadi sasaran dalam kegiatan pemberdayaan ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengasah skillnya, bergotong-royong dalam membangun bisnis UMKM bersama dan saling bertukar pikiran dalam membangun usaha bersama berdasarkan ilmu yang ia dan masyarakat lainnya dapatkan selama kegiatan ini, bahkan berkesempatan untuk menaikan taraf kehidupannya baik dari sisi sosial dan ekonomi yang terdampak akibat PHK massal.