Mohon tunggu...
Dewi dewi khusnah
Dewi dewi khusnah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Hiduplah saat ini sekarang, sadari akan keberadaan Nya setiap waktu, agar hidup lebih diberkahi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Menjadi Abdan Syakuro

17 Maret 2024   17:42 Diperbarui: 17 Maret 2024   17:48 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/sawahlega

Tulisan ini dibuat beberapa tahun yang lalu, saat itu masih menjadi guru SMP, saya tertarik untuk mempublikasikan sekarang, karena ada beberapa hal:

1. Moment bulan Ramadhan

2. Banyak sekali siswa-siswi yang butuh tujuan belajar

setiap kali memulai tahun ajaran baru, dikelas 7 saat pertemuan pertama setelah perkenalan. saya selalu menanyakan hal ini kepada mereka:

"Apa cita -- cita mu? " Ada yang jawab " jadi dokter," ku tanya lagi "kalo udah jadi dokter, apa lagi?" "Punya rumah mewah" . "Kalo udah punya rumah mewah, apa lagi?" mereka jawab " Punya mobil mewah" kulanjutkan bertanya " Kalo udah punya mobil mewah, apa lagi? " ada yang jawab "Menikah",  kutanya lagi "kalo dah menikah apa lagi" semua jawab " Capeek bu" aku tersenyum sambil kujawab "... lah yah kamu jawab tidak pada intinya. .. ya pasti capek." hal ini sengaja saya lakukan agar mereka memiliki kesadaran. Pikiran yang selalu diberikan pertanyaan akan menjadi terasah, dan senantiasa siap terhadap tantangan. Hal ini penting dilakukan agar anak-anak memiliki kecerdasan komunikasi. 

 setelah mereka menyerah, baru kemudian saya berikan penjelasan; hal ini penting agar mereka merasa kepo, butuh jawaban sehingga akan diingat selamanya.

"Sama seperti kamu sekolah, jika kamu sekolah tidak tahu inti dari kamu sekolah, maka kamu akan sibuk dengan hal-hal yang sangat tidak mendukung kegiatan kamu sekolah. Sekolah hanya untuk ketemu teman, setelah itu belajar hanya untuk dapat nilai, kalo dah dapat nilai, biar dapat ijazah. Kalau udah dapat ijazah melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya, dan seterusnya, dunia seperti sesuatu yang membosankan. Atau bahkan sangat menjenuhkan.. benarkan". mereka tersenyum dan mengangguk seperti sangat setuju atas pernyataanku.

"Apapun kegiatan kita mulai dari tidur --bangun sampai tidur lagi, haruslah punya tujuan. Jika tidak, maka apa artinya hidup kamu, sekolah kamu, cita-cita kamu, gerak , diam kamu. Apa bedanya kamu dengan makhluq lain, misal hewan, mereka makan, minum, tidur, kawin, akhirnya disembelih. Monoton"..

"Oleh karenanya sangatlah penting untuk mengetahui apa tujuan kita dihidupkan, agar kita bisa menjalaninya sesuai dengan tujuan. Ibarat sepeda motor X, perusahaan motor X akan memberitahu tujuan dibuat sepeda motor, cara penggunaan serta apa saja yang harus diisi dan dirawat. Sama kita hidup ini juga punya tujuan, mau diisi apa hidup ini, bagaimana merawat hidup ini agar sesuai dengan tujuannya sampai kita nanti kembali menghadap kepadaNya."

Apa itu Abdan syakuro ?

Didalam buku petunjuk hidup nama lain Al-quran disitu dijelaskan bahwa kita ini dihidupkan hanya untuk ibadah, jika kita bersyukur maka akan ditambah nikmatnya namun apabila kita kufur tentu adzabnya sangat lah pedih. Dari sinilah kita harus memahami bahwa kita diciptakan hanya untuk mengabdi kepadanya dan bersyukur atas apa yang telah diberikan dengan kata lain menjadi ABDAN SYAKURO.  Yaitu manusia yang senantiasa bersyukur atas apapun yang diberikanNya. 

Mengapa harus menjadi Abdan syakuro?

Jika sudah menjadi abdan syakuro jadi apapun maka kita pasti sukses dunia akhirat.Menjadi dokter yang bersyukur misalnya, tentunya kita akan mengikuti jalur pendidikan yang benar, cara belajar yang benar serta mengabdikan ilmunya kepada masyarakat dengan baik dan benar, sehingga ia akan senantiasa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan sesuai keilmuannya. Dan menganggap semua kegiatan itu bernilai ibadah, tidak semata-mata untuk mencari uang. Tetapi untuk mengabdi kepada manusia dan mengabdi kepada pencipta manusia.

Bagaimana caranya agar kita sampai pada manusia ABDAN SYAKURO?

Untuk bisa mengabdi tentunya kita harus tahu kepada siapa kita mengabdi, untuk tahu siapakah tuan kita, harusnya kita mengenal diri kita sebagai bagian dari ciptaanNya. Untuk mengenal diri kita mulai dari hal --hal yang sederhana mulai dari diri fisik kita. Tubuh ini adalah anugerah yang luar biasa yang diciptakanNya untuk kita supaya kita bisa bertemu denganNya. Tubuh ini laksana mobil dengan kerumitan penciptaannya, namun dengan belajar mengenalinya kita akan semakin mengagumi sang pencipta. Adanya mata pelajaran IPA Fisika dan Biologi sebenarnya adalah untuk mengenali diri kita untuk semakin bersyukur akan adaNya Dia. Contoh Mata kita dengan unsur-unsur nya menginspirasi manusia untuk menciptakan peralatan seperti kamera, CCTV , HP , Layar TV, Layar Projector dan sebagainya. Belum lagi mata pelajaran lainnya, seperti matematika yang mengenalkan angka serta keunikannya sehingga muncul Komputer, listrik dan berbagai benda yang dibutuhkan manusia. Semua itu dimulai dari tubuh ini, masih ingat lagu "Dua mata saya, hidung saya satu. Dua tangan saya, yang kiri dan kanan satu mulut saya tidak berhenti makan.'

semoga tulisan ini menginspirasi bagi orang-orang yang belum menemukan tujuan, cita-cita hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun