Lidahku tak henti-hentinya mengagumi keindahan ciptaanNya. Lanskap di depanku seolah dipahat manusia bukan hasil proses pembentukan alam. Aku sedang berdiri di sebuah ngarai sementara di kanan-kiri berdiri gagah dua bukit cadas yang mengapitnya.
Sebagian besar bukit dipenuhi vegetasi nan hijau, namun beberapa tempat terlihat bukit pasir menonjol dengan warna coklat kemerahan memukau. Berdiri di sana, di tengah kebesaran-Nya, maka kita menjadi setitik debu dalam semesta.
Tadinya kami ingin menikmati salah satu objek wisata di sana, Kampung Eropa, sayangnya kami tiba ketika wahana telah tutup. Apa boleh buat. Setelah cukup mengambil dokumentasi, kami segera beranjak pulang. Dua hari di Sumatera Barat adalah wisata yang memanjakan seluruh pancaindra.
Namun seketika kutersentak, ternyata aku belum sempat melakukan misi utama: menapaktilasi jejak sejarah yang terputus. Aku akan kembali lagi ke Minangkabau suatu hari nanti, tekadku lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI