"Mama, botol minumku diambil....huaaa huaaa," anak kecil itu terus tergugu.
Seorang petugas keamanan berlari mengejar monyet. Monyet semakin liar dan tiba-tiba melempar botol minuman. Botol terhempas dan menggelinding mendekati bibir dinding tempat kami berdiri memandangi bukit.
Yuli merayu anaknya untuk membuang saja botol minuman yang sempat berpindah ke tangan monyet. Rayhan semakin histeris, namun akhirnya terdiam ketika Mamanya menjanjikan akan membelikan botol minuman baru.
Perjalanan kami berlanjut ke Jam Gadang. Matahari semakin memanggang. Di antara peluh dan lelah kami sempat berfoto ria dan mengagumi kemegahan bangunan itu. Bangunan yang kaya nilai historis.
Jam Gadang dibangun pada 1925-1927 sebagai hadiah dari Ratu Milhelmina, Ratu Belanda saat itu, kepada Hendrik Roelof Rookmaaker, sekretaris kota Fort de Kock (sekarang Bukittinggi). Pembangunannya dirancang oleh arsitek lokal Yazid Rajo Mangkuto.
Jam Gadang telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting, seperti: pengibaran bendera merah putih untuk pertama kalinya di puncak Jam Gadang setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan pembantaian tahun 1958 akibat pertempuran antara Tentara Indonesia (APRI) dengan Pemerintah Revolusioner Indonesia (PRRI).
Aku masih memandang atap gonjong Jam Gadang di tengah siluet matahari yang menari-nari di atas kepala, ketika Teteh Wien mencolek lenganku,"Yuks, kita maksi laper nih."
"Ayo," aku mengiyakan dengan semangat. Kebetulan cacing dalam perutku mulai berisik.
Pilihan kami kali ini rumah makan padang di sekitar Bukittinggi. Saat lapar dan haus mendera, maka semua hidangan yang tersaji menjelma lezat tak terkira. Sehingga rasa tak perlu lagi diperdebatkan. Kami meninggalkan rumah makan itu dengan bahagia.
Perjalanan selanjutnya tak kami rencanakan sebelumnya. Kami menuju Lembah Harau. Setelah melewati perjalanan dengan sawah menghampar di sekeliling bukit hijau sepanjang mata memandang, menjelang senja akhirnya kami tiba juga di Lembah Harau. Lokasi Lembah Harau dekat Kota Payakumbuh di Kabupaten Lima Puluh Kota.