Mohon tunggu...
Dewi Apriana
Dewi Apriana Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

saya sedang berkuliah di untag surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Keberhasian Finlandia menjadi Negara dengan Pendidikan Terbaik

2 Januari 2024   12:55 Diperbarui: 2 Januari 2024   13:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita mengetahui apa sih bedanya metode serta sistem pembelajaran pada Filandia dan pada Indonesia. ayo kita ketahui alasan mengapa Filandia bisa menjadi negara menggunakan sistem pembelajaran terbaik.
ini 6 alasan mengapa Finlandia menjadi negara pendidikan terbaik.

1. Kesempatan yg sama

di negara Finlandia menyediakan akses Pendidikan perdeo buat semua warganya, karena Pendidikan pada negara Finlandia diklaim menjadi hak yang sama buat semua orang.

2. Pembelajaran Personal
di negara Finlandia tidak terdapat yg namanya sistem pringkat karena tak ada ujian baku nasional. Pembelajaran di Finlandia jua dilakukan menggunakan ersoanalagar setiap siswa bisa menguasai kemampuan mereka masing-masing. Mereka jua dapat menentukan pelajaran yang ingin beliau pelajari supaya seluruh siswa benar-sahih memiliki memampuan buat menyebarkan kemampuannya agar dapat membuka potensinya sendiri.
3. tidak ada ujian
di Finlandia pembelajaran siswa dinilai asal banyak sekali metode kualitatif yang berfokus di pengembangan holistik siswa dan pembelajaran soft skill, daripada keterampilan menghafal dan skor kuantitatif mereka.
4. jarang terdapat PR
di Finlandia sekolah dimulai saat siswa berumur 7 tahun. ketika awal pertama sekolah, PR sangatlah jarang diberikan serta jam sekolah sangat pendek. Hal tersebut dilakukan agar para peserta didik bisa bermain serta belajar mengembangkan hobi pada luar sekolah. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat asa hayati yg tinggi.
5. Teknologi yang Mendukung
Teknologi digital digunakan para peserta didik buat belajar. Sebagian akbar kurikulum nasional Finlandia adalah pembelajaran yang fenomenal dan menyebarkan pengalaman belajar yg unik melalui pengajaran dan teknologi yang inovatif. Teknologi di sini sangat berperan buat menaikkan pengalaman belajar.

6. Guru Otonom
Guru Finlandia diharuskan sudah memiliki gelar master wajib. Guru diberikan kebebasan dengan merencanakan pengajaran dan sumber daya mereka sendiri.

Sebenarnya masih banyak lagi alasan kenapa kok Finlandia menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik.Sekarang  mari kita ketahui apa sih sebenarnya yang begitu membedakan metode atau sistem pembelajaran dinegara kita Indonesia ini dengan negara Finlandia.

1. Lingkungan belajar yg terdapat di Indonesia serta yg ada pada Finlandia.
Negara Finlandia menyediakan fasilitas belajar di luar kelas menggunakan melakukan pembelajaran yg aman serta meyenagkan. guru serta anak-anak pada Finlandia didorong berinovasi dan kreatif dalam pembelajaran. Pembelajaran jua bisa pada lakukan di kebun sekolah, hutan deket sekolah buat mempelajari tentang pelajaran hayati habitat komunitas tanaman dan binatang secara pribadi. di Finlandia juga memfasilitasi anak-anak berkebutuhan spesifik buat mampu mengikuti pembelajaran menggunakan anak- yg normal menggunakan menyediakan pengajar pendamping.
Lingkungan belajar pada Indonesia cenderung melakukan metode pembelajaran di ruang kelas, yang mudah membentuk anak-anak bosan dalam belajar, karena tidak adanya suasana belajar baru menggunakan melihat habitat komunitas tanaman dan binatang secara eksklusif buat belajar biologi. Fasilitas buat anak-anak berkebutuhan kusus pula belum memadahi.

2. Assessment atau evaluasi 

Di Finlandia anak-anak sekolah dasar kelas 1-6 tidak di wajibkan untuk mengikuti ujian. Tetapi di Finlandia memiliki ujian regular yang bertujuan sebagai informasi evaluasi sekolah dan di Finlandia tidak ada yang tinggal kelas, sekolah-sekolah di Finlandia juga selalu menghargai perbedaan setiap anak karena setiap anak memiliki ke unikan dalam cara belajar dan memiliki intelengensi yang beragam. Anak- anak di Finlandia juga jarang dikasih pekerjaan rumah.

Di Indonesia kita bisa rasakan sendiri bahwa anak-anak sekolah dasar bahkan dari kelas 1 SD kita sudah di tuntut untuk mengikut ujian kenaikan kelas. Sekolah Di Indonesia juga selalu di bebani tugas rumah (PR), bukan malah jadi lebih semangat belajar anak, tetapi malah berdampak pada waktu bermain yang kurang, kelelahan,kejenuhan dan  berpengaruh pada perkembangan mereka.

3. Perbedaan kurikulum 

Di Finlandia mengunakan sistem penilaian atau evaluasi menggunakan penilaian berkelanjutan selama Pendidikan dan ujian akhir. Finlandia juga menerapkan kurikulum yaitu menekankan peserta didiknya untuk aktif belajar mandiri dan mendukung potensi, minat dan bakat dari semua siswa tanpa membedakannya. Di Finlandia pun membebaskan guru untuk menentukan gaya dan ide pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswanya. Difinlandia pun lebih menekankan dalam penguasaan Bahasa asing dan sastra kepada peserta didiknya. Di negara ini juga tidak ada sistem pembagian raport.

Sedagkan di Indonesia menggunakan kurikulum merdeka belajar yang bertujuan mengajarkan siswanya mampu berinovasi dengan observasi,bertanya,menalar dan mampu berkomunikasi atau mempresentasikan materi yang sudah didapatkan dari guru. Diindonesia juga menggunakan penilaian formatif dan sumatif dalam melihat siswa apakah bisa lulus atau naik kelas belum. Diindonesia guru akan mengajarkan materi pembelajaran yang sangat banyak dalam satu harinya yang harus dikuasai oleh anak.  

  • Jadi kesimpulannya perbedaan perbedaan pada metode dan sistem pendidikan di negara Finlandia dengan Indonesia ini masih bersangkutan pada Teori Humanistik menurut carl rogers. Rogers menyatakan bahwa proses belajar membutuhkan sebuah sikap salng menghargai dan memahami antara murid dengan gurunya, dengan adanya prasangka dari kedua belah pihak maka proses pelajar akan berjalan dengan baik.Teori ini mengutamakan individu peserta didik secara menyeluruh. Pada teori humanisme juga menjelaskan bahwa peserta didik bisa menentukan apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan memberi nilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga teori ini mekankan pada perkembangan positif, yang melakukan pendekatan fokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan dapat mengmbangkannya. Jadi bisa kita lihat pada metode dan sistem Pendidikan di Finlendia yang membebaskan peserta didiknya untuk menentukan pelajaran yang inin dia pelajari untuk mengembangkan kemampuan dan mencari potensi mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun