Mohon tunggu...
dewi anggraini
dewi anggraini Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu dan Pembelajar

Menebarkan kebaikan untuk mendapatkan banyak kebaikan pula. Bahagia itu pilihan dan bahagia harus dicari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Selamat Hari Kartini, Wanita Indonesia! You are Hero"

22 April 2021   06:03 Diperbarui: 22 April 2021   06:08 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April menjadi sebuah momentum pengingat bagi para wanita Indonesia-- begitu besarnya peran wanita, baik peran secara domestik maupun peran nondomestik. Kesetaraan dan kesejajaran peran antara pria dan wanita di Indonesia telah diakui. 

Oleh karenanya, wanita dan laki-laki memiliki akses dan peluang yang sama sebagai sumber daya pembangunan. Jadi, jika ada persepsi wanita hanya menjadi pengguna hasil pembangunan saja tidaklah benar.

Emansipasi wanita yang telah diperjuangan R.A. Kartini, dampaknya amat dirasakan para wanita Indonesia saat ini. Sekarang bukan hal yang mengherankan ketika wanita diberikan hak sepenuhnya untuk bisa memilih--  akan tetap mengurus rumah tangganya saja atau ikut pula berkecimpung di dunia kerja.

Memaknai hari Kartini bukan lagi hanya beramai-ramai mengenakan pakaian tradisional,  tetapi yang lebih penting dari itu adalah mampu  menempatkan atau memantaskan diri dengan kodrat sebagai seorang wanita.

1. Kedudukannya Wanita oleh Pemerintah

Pemerintah berusaha untuk selalu meningkatkan kemampuan wanita dengan cara melakukan pemberdayaan. Melalui pemberdayaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan peran wanita di segala bidang pembangunan. Hal ini merupakan kesempatan bagi wanita untuk berkiprah lebih luas dalam menunjukkan potensi diri.

Pemerintah Indonesia sudah sangat serius dalam melindungi dan memberdayakan wanita. Wanita diberi jaminan untuk perluasan kesempatan berpartisipasi baik dan terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan terkait pembangunan nasional, baik di lingkungan pemerintah pusat dan daerah, organisasi atau kelompok tertentu, serta di lingkungan tempat tinggalnya. 

Pemerintah memberikan kesempatan kepada para wanita untuk meningkatkan potensi yang ada pada dirinya, termasuk kepada para ibu rumah tangga. 

Misalnya,  mengadakan pelatihan keterampilan, kewirausahaan serta pemanfaatan teknologi mutakhir yang mencakup semua wilayah dan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan tiap wilayah. 

Hal ini diharapkan para wanita, khususnya ibu-ibu dapat berperan sebagai mitra sejajar laki-laki dalam memberikan kontribusi positif untuk mewujudkan pembangunan nasional.

2. Wanita Sebagai  Ibu

Ketika wanita berperan sebagai ibu rumah tangga, maka segala peran strategis harus dilaksanakan, seperti membesarkan, mengasuh, mendidik anak-anak, serta me-maintance rumah. Keluarga menjadi prioritas utama dan kualitas generasi penerus itu, teramat tergantung pada ibu yang melahirkannya.

Peran seorang ibu pada anaknya sangat beragam, dapat berperan sebagai sahabat,  guru, dan sumber inspirasi bagi anak-anaknya. Peran yang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat dilakukan dengan baik.

Apalagi di saat pandemi seperti saat ini, ibu sangat berperan dalam mendampingi anak-anak saat melakukan aktivitas dan pembelajaran di rumah. Kenyamanan anak baik, secara mental maupun fisik amat diperhatikan.  Selain mendampingi anak dalam melaksanakan PJJ, ia juga harus membuat kegiatan yang produktif  bagi anak.

3. Wanita di Era Revolusi 4.0

Saat ini wanita dihadapkan pada tantangan baru, yaitu tantangan di era digital, eranya revolusi industri 4.0. Salah satu tantangannya adalah bagaimana mengubah pandangan masyarakat dan praktik budaya yang membatasi kemajuan wanita. 

Di sisi lain, wanita dituntut  memiliki wawasan yang luas, cerdas, dan  juga melek teknologi. Di era revolusi ini segala hal diwarnai dengan sistem digital. Sistem yang bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien. 

Era yang ditandai mulai merambaknya informasi yang disampaikan melaui media sosial, seperti Facebook, Youtube, Instragram, Twitter,  dan lain sebagainya.

Pengakuan wanita sebagai salah satu ujung tombak pembangunan di era revolusi ini membuat wanita harus peduli juga terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. 

Hal ini mengingat penguasaan teknologi informasi dan komunikasi memberikan peluang yang lebih luas untuk maju dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan demikian, diharapkan wanita bisa menjalankan peran strategisnya dengan optimal

"Akan tetapi faktanya berdasarkan data dari International Telecommunication Union, menunjukkan bahwa prosentase pengguna teknologi informasi dan komunikasi perempuan masih lebih rendah dari laki-laki". 

Adapun faktor-faktor penghambatnya di negara berkembang adalah pendidikan, bahasa, waktu, biaya, norma sosial dan budaya. Selain itu penelitian menyebutkan bahwa sebagian wanita Indonesia pengguna internet yang aktif, namun memiliki literasi digital yang rendah. Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan yang rendah, kurangnya fasilitas, dan kurangnya pelatihan.  

Dampaknya, tingkat partisipasi wanita dalam pembangunan sangat kurang. Guna mengurangi kesenjangan tersebut, sudah menjadi keharusan wanita untuk lebih mengembangkan pendidikan sehingga mampu berkiprah di dunia yang lebih luas dan mampu menunjukkan potensi dirinya.

Tak dapat terelakkan sejarah menyatakan, bahwa R.A Kartini ikut berperan terhadap apa yang terjadi pada wanita Indonesia saat ini. Atas perjuangan beliau, wanita saat ini diberikan kesempatan untuk menunjukkan kualitas dirinya atas segala ilmu yang dimilikinya. Saat ini pun wanita sudah bisa merasakan kebebasan atas hak dan kewajiban mereka.

"Tetap semangat wahai para wanita Indonesia, yakinlah dirimu adalah pahlawan!" Pahlawan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

(Ed. Haeriah Syamsudin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun