Mohon tunggu...
Dewi Anggraeni Kusumoningrum
Dewi Anggraeni Kusumoningrum Mohon Tunggu... Dokter - Dokter internship

Dokter yang gemar menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vaksin Palsu, Momentum Perbaikan Kesehatan Indonesia

1 September 2017   15:41 Diperbarui: 6 September 2017   16:52 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merebaknyavaksin palsu hingga merugikan negara jutaan rupiah seharusnya dapat menjadi momentum, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, untuk memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia dan lebih waspada bahwa masih ada oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan celah pada sistem pengawasan obat-obatan di Indonesia untuk menggemukkan kantong pribadi.

[fin.]

Referensi

  1. Wirawan J. Apa dampak vaksin palsu bagi kesehatan? [internet]. Indonesia: BBC. 2016 [cited 2017 Aug 23]. 
  2. Anugerah P. BPOM mengaku bersalah atas peredaran vaksin palsu [internet]. Indonesia: BBC. 2016 [cited 2017 Aug 23]. 
  3. Wirawan J. Soal vaksin palsu, pengawasan pemerintah 'lemah' [internet]. Indonesia: BBC. 2016 [cited 2017 Aug 23]. 
  4. Indonesia. Menteri Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 35 tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan nomor 35 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2016
  5. Struktur organisasi [internet]. Indonesia: BPOM. 2017 [cited 2017 Sept 1]. Available from: 
  6. Vaksin palsu dan pentingnya pengawasan [internet]. Indonesia: PresidenRI. 2016 [cited 2017 Sept 1].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun