Banyaknya tanaman hias memberikan nuansa segar dan nyaman. Apalagi, tanaman hias berfungsi sebagai penjernih udara alami dengan menyerap polutan dan melepaskan oksigen serta tanaman hias dapat memberikan nilai keindahan. Namun, tidak semua perkotaan memiliki lahan yang luas untuk dihiasi berbagai tanaman. Lahan yang terbatas akibat padatnya rumah penduduk merupakan salah satu permasalahan bagi masyarakat di perkotaan yang membutuhkan lahan untuk membudidayakan tanaman maupun untuk berkebun. Jumlah penduduk di perkotaan yang semakin meningkat dan banyaknya pembangunan industri yang semakin pesat menyebabkan pengalihan fungsi lahan pertanian. Banyaknya masyarakat di kota yang mengeluh tentang udara yang panas dan kondisi di sekitar rumah yang tidak nyaman terlebih lagi polusi udara semakin menjadi-jadi dikarenakan kurangnya penghijauan di daerah perkotaan.Â
Permasalahan lahan terbatas tidak hanya terjadi pada perumahan saja, beberapa sekolah maupun perguruan tinggi di kota kerap mengalami permasalahan tersebut.Â
Banyaknya pembangunan gedung atau fasilitas lainnya membuat lahan untuk penghijauan semakin berkurang sehingga instansi pendidikan terlihat gersang, panas dan tidak nyaman. Tidak hanya itu beberapa cafe juga mengalami permasalahan yang sama, hal tersebut membuat pemandangan di cafe menjadi tidak estetik dan tidak banyak pengunjung yang tertarik.Â
Keterbatasan lahan sebenarnya bukanlah permasalahan yang besar yang tidak dapat diatasi. Salah satu alternatif untuk mengatasi lahan terbatas untuk perkebunan di perkotaan adalah dengan memanfaatkan dinding, pagar dan teralis untuk dijadikan sebuah taman atau disebut vertical garden.
Apa itu vertical garden?
Vertical garden atau taman vertikal merupakan taman yang dibuat secara vertikal dengan memanfaatkan dinding sebagai salah medianya, salah satu metode penanaman yang ditata secara tegak lurus dengan memanfaatkan lahan yang terbatas. Dengan adanya vertical garden masyarakat perkotaan dapat menerapkan konsep ini di lahan yang minimalis.Â
Manfaat dari vertical garden sangatlah banyak, selain memiliki nilai keindahan vertical garden juga bermanfaat sebagai penahan panas matahari, mengurangi polusi udara, meningkatkan suplai oksigen, meredam polusi udara, membuat lingkungan perkotaan menjadi indah dan alami serta menciptakan ruang hijau di lahan yang terbatas.Â
Vertical garden juga memiliki keindahan tersendiri dibanding dengan taman yang dibuat di lahan datar atau horizontal. Vertical garden dapat dibangun di indoor maupun outdoor. Menurut beberapa narasumber pembuatan vertical garden sebenarnya bisa dengan cara sederhana, seperti menanam tanaman di dalam pot yang kemudian disusun dari atas ke bawah bisa juga dengan menggunakan pipa paralon atau bambu untuk menanam tanaman dan disusun dari atas ke bawah.Â
Tetapi, tidak semua tanaman dapat ditanam dengan konsep vertical garden karena beberapa tanaman memerlukan ruang dan kedalaman akar yang lebih besar. Namun, vertical garden bisa mengalami masalah teknis seperti kebocoran air dan pengaturan sistem irigasi yang tidak efektif.Â
Beberapa tanaman yang dapat dijadikan vertical garden adalah Acacia Cognata, tanduk rusa, stephanotis floribunda, lili paris, sirih gading, epipremnum radicans, aeschynanthus radicans, pakis, anthurium, begonia, philodendron, golden pothos, Â dan spider plant. Sebenarnya vertical garden tidak hanya diisi dengan tanaman hias saja, sayuran juga dapat dijadikan sebagai vertical garden seperti sawi pakcoy, pagoda, selada, seledri, kangkung dan masih banyak lagi.
Bagaimana pembuatan vertical garden di lahan yang minimalis?
Pembuatan vertical garden sangatlah mudah. Berikut adalah cara pembuatan vertical garden di lahan yang minimalis :
Pilihlah dinding, pagar atau teralis yang akan dijadikan tempat menaruh tanaman dan bersihkan terlebih dahulu sebelum dibuat vertical garden.
Setelah memilih lokasi dinding, buatlah bingkai sebagai lapisan pertama. Gunakan pipa PVC, siku dan sambungan pipa empat arah agar lebih mudah.
Apabila bingkai sudah jadi, pasang terpal plastik sebagai lapisan kedua.
Tempelkan lapisan kain ke bingkai sebagai lapisan terakhir. Gunakan dua lapis kain agar air dapat tertahan.
Setelah itu, buatlah sistem irigasi agar seluruh permukaan kain menjadi lembab. Gunakan katup standar dan dripper irigasi dengan pengaturan waktu agar bisa menyesuaikan dengan cuaca.
Tambahkan injektor pupuk dan pasang sistem irigasi yang mengarah pada sumber air di rumah atau lokasi.
Langkah terakhir yaitu memilih tanaman yang sesuai. Lalu susunlah dengan memberikan jarak secukupnya agar tidak terlihat penuh dan tetap estetik.
Penerapan vertical garden sebenarnya sudah banyak dilakukan di perkotaan. Salah satunya kota yang telah menerapkan konsep ini adalah kota Malang. Beberapa cafe, restoran, perumahan, bahkan sekolah maupun perguruan tinggi di Malang telah menerapkan konsep vertical garden ini. Salah satu restoran yang menerapkan vertical garden adalah Japanindo Restaurant Ramen Level Up yang berada di Dermo.Â
Selain itu, di Jl. MT Haryono Gg. 10 Dinoyo Kota Malang juga terdapat vertical garden. Menurut salah satu warga disana dengan adanya taman tersebut menambah keindahan dan menjadikan lahan yang dulunya tidak terurus menjadi berfungsi sebagai taman yang enak dipandang serta dapat mengurangi polusi udara.
Dari pemaparan diatas dapat dilihat bahwa lahan yang terbatas bukanlah suatu permasalahan yang besar. Alternatif dari permasalahan lahan terbatas dan minimalis adalah dengan membuat vertical garden.Â
Vertical garden tidak hanya memiliki manfaat untuk memperindah ruangan atau lahan saja, namun memiliki beberapa manfaat seperti  penahan panas matahari, mengurangi polusi udara, meningkatkan suplai oksigen, meredam polusi udara, membuat lingkungan perkotaan menjadi indah dan alami serta menciptakan ruang hijau di lahan yang terbatas. Pembuatan vertical garden juga tidak membutuhkan biaya yang mahal, sebenarnya bisa memanfaatkan botol bekas sebagai pengganti pot.Â
Selain itu, vertical garden tidak hanya untuk tanaman hias saja, sayuran seperti sawi pakcoy, pagoda, selada, kangkung dapat dijadikan vertical garden. Bagi masyarakat yang gemar berkebun namun memiliki masalah keterbatasan lahan tidak perlu bingung lagi karena ada vertical garden sebagai solusi berkebun di lahan yang minimalis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H