Kalian akan bisa menemukan alasan dari para penumpang kereta api menutup hidung di bagian akhir cerita. Apabila tidak tahan dengan adegan tersebut bisa di-skip hahaha.Â
Adegan tersebut diriingi dengan narator berupa kritikan dari salah satu pendengar tentang pemerintah yang banyak melakukan pembangunan tol dan infrastruktur lainnya tapi melupakan hal yang mendasar yaitu fasilitas sanitasi seperti toilet.
Kedua sutradara ini berhasil menampilkan realita lewat animasi yang sarat kritik sosial. Desain karakternya khas, mewakili masyarakat setempat.Â
Gambar pemukiman reyot, toilet, dan kondisi di jalur kereta api nampak riil dan detail, dengan art style seperti komik-komik satir. Gaya gambar ini mengingatkan pada komik lokal Indonesia yang menampilkan kritik sosial dan juga animasi berjudul Djakarta 00.
Menurut saya pembuat animasi ini begitu berani menyampaikan kritik sosial dan tidak malu untuk mengakui kekurangan kotanya. Masalah di Mumbai bisa jadi dialami di kota dan negara lain.
Kalian bisa menonton animasi pendek ini di YouTube di akun milik Troyvasanth Rajeshthakare. Jangan lupa menonton filmnya jangan sambil makan hehehe.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI