Masalah di India sebenarnya sama dengan hal yang umum dialami di berbagai negara yang padat penduduk. Masalah tersebut di antaranya adalah jaringan air bersih dan krisis sanitasi. Kritik akan krisis sanitasi tersebut disampaikan lewat karya animasi, salah satunya adalah Good Morning, Mumbai!
Animasi berdurasi 12 menitan ini berlatar kota Mumbai atau dulu dikenal dengan nama Bombay. Film yang dirilis tahun 2011 ini mengupas tentang betapa buruknya kondisi sanitasi di Mumbai.
Tokoh dalam animasi ini adalah Pandu. Namun penonton diberikan awalan berupa suasana di dalam gerbong kereta api yang padat. Disebutkan dalam narasi yang dibacakan oleh penyiar radio, penduduk Mumbai mencapai 14 juta pada tahun tersebut.
Hampir sebagian besar penduduk di Mumbai memanfaatkan kereta lokal untuk mobilitas setiap harinya. Alhasil gerbong kereta begitu padatnya, hingga pintu kereta terbuka dan banyak yang berjejalan di pintu kereta seperti kondisi KRL di Jabodetabek tempo dulu.
Namun ada yang menarik dengan kebiasaan penumpang kereta lokal tersebut. Rata-rata para penumpang menutup hidung dan menahan nafas. Ada sesuatu yang terjadi di sepanjang rute kereta api.
Masalah tersebut berkaitan dengan kondisi sanitasi. Hal ini berhubungan dengan jumlah penduduk yang sangat besar yang tak sebanding dengan distribusi jaringan air bersih, keberadaan toilet, dan pemukiman yang bersih juga layak.
Adalah Pandu, salah satu warga yang tinggal di pemukiman kumuh dan reyot. Setiap hari ia harus mengantri panjang untuk keperluan mandi dan buang air. Menyela antrean bisa berarti petaka. Tapi bagaimana jika jumlah toilet tersebut tak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat
Spoiler Alert!
Jangan menonton animasi ini sambil makan karena animasi yang disutradarai oleh Rajesh Thakare dan Troy Vasanth ini memiliki gambar-gambar yang lumayan vulgar dan bisa membuat tidak nafsu makan.
Kalian akan bisa menemukan alasan dari para penumpang kereta api menutup hidung di bagian akhir cerita. Apabila tidak tahan dengan adegan tersebut bisa di-skip hahaha.Â
Adegan tersebut diriingi dengan narator berupa kritikan dari salah satu pendengar tentang pemerintah yang banyak melakukan pembangunan tol dan infrastruktur lainnya tapi melupakan hal yang mendasar yaitu fasilitas sanitasi seperti toilet.
Kedua sutradara ini berhasil menampilkan realita lewat animasi yang sarat kritik sosial. Desain karakternya khas, mewakili masyarakat setempat.Â
Gambar pemukiman reyot, toilet, dan kondisi di jalur kereta api nampak riil dan detail, dengan art style seperti komik-komik satir. Gaya gambar ini mengingatkan pada komik lokal Indonesia yang menampilkan kritik sosial dan juga animasi berjudul Djakarta 00.
Menurut saya pembuat animasi ini begitu berani menyampaikan kritik sosial dan tidak malu untuk mengakui kekurangan kotanya. Masalah di Mumbai bisa jadi dialami di kota dan negara lain.
Kalian bisa menonton animasi pendek ini di YouTube di akun milik Troyvasanth Rajeshthakare. Jangan lupa menonton filmnya jangan sambil makan hehehe.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI