Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Lebih Mengenal Bapak Bangsa Lewat Gedung Arsip Nasional

15 Januari 2025   19:48 Diperbarui: 15 Januari 2025   19:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bung Karno juga pecinta buku, penggiat literasi, cinta budaya seni, dan juga punya pengetahuan luas soal kuliner (dokumen pribadi) 

Gedung Arsip Nasional ini dibangun mulai tahun 1755 dan diperkirakan selesai tahun 1760. Rupanya gedung ini dulunya adalah kediaman Gubernur Jenderal VOC Reynier de Klerk. Lalu pernah menjadi gedung untuk Departemen Pertambangan Kolonial, baru kemudian menjadi Gedung Arsip Nasional. Namun pada tahun 1975 Gedung Arsip Nasional pindah ke Jalan Ampera. 

Setelah mengalami pemugaran, gedung ini kembali difungsikan sebagai Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan. Nah setelah acara bacot buku selesai, mulailah acara tur koleksi arsip kepresidenan. 

Interior gedung lama masih dipertahankan setelah dipugar (dokumen pribadi) 
Interior gedung lama masih dipertahankan setelah dipugar (dokumen pribadi) 

Di tempat yang biasa digunakan untuk workshop dihiasi oleh foto-foto dan kutipan pidato Bung Karno. Salah satu kutipannya dalam buku Penyambung Lidah Rakyat,

 "Janganlah kita lupakan demi tujuan kita bahwa pemimpin berasal dari rakyat dan bukan di atas rakyat".

Petuah Bung Karno (dokumen pribadi) 
Petuah Bung Karno (dokumen pribadi) 

Koleksi yang Komplet dengan Penyajian yang Menarik
Koleksi Arsip Kepresidenan merupakan koleksi permanen museum. Ada empat lantai museum dengan koleksi yang ditata menarik dan menggunakan teknologi. Ada teknologi scan barcode untuk mendengarkan, juga video interaktif. 

Di bagian awal disampaikan asal usul Bung Karno, dari silsilah, riwayat pendidikan, serta kebiasaannya dalam berbusana dan menulis surat. Ia pecinta buku dan menyukai kisah pewayangan seperti Epos Mahabarata dan Ramayana.

Dipandu guide dari Gedung Arsip kami berkeliling empat lantai menikmati koleksi tentang Pak Sukarno (dokumen pribadi) 
Dipandu guide dari Gedung Arsip kami berkeliling empat lantai menikmati koleksi tentang Pak Sukarno (dokumen pribadi) 

Koleksi buku Bung Karno mencapai delapan ribu buah. Ia juga menulis beberapa buku seperti Sarinah (1947), Indonesia Menggugat (1951), Mustikarasa (1957), dan Di Bawah Bendera Revolusi (1959). 

Tulisan tangan Sukarno dalam menulis surat cantik dan menggunakan kata-kata yang indah. Di sini bisa dilihat gaya bahasa yang akrab dan hangat antara Bung Karno kepada Pak Sudirman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun