Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Sajian Kopi di Batok Kelapa Beach Cafe

18 Desember 2024   00:18 Diperbarui: 18 Desember 2024   00:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan cappucino-nya nampak nikmat (sumber: dokumentasi pribadi) 


Sambil menunggu kudapan berupa kentang goreng dan tahu walik matang, kami memesan kopi. Kawanku memesan cappucino, sementara aku penasaran dengan es kopi andalan mereka yang dihidangkan di dalam wadah berupa batok kelapa. Mirip dengan nama kafe ini yaitu Batok Kelapa Beach Cafe.

Kafe ini terletak di Pantai Setigi Heni  Lampung Selatan. Dari sini pengunjung bisa menikmati keindahan pantai lalu bersantap ketika lapar dan haus. Restoran dua lantai ini menyajikan menu makanan ringan hingga makanan berat. Serta tersedia aneka minuman dari jus, smoothie, juga aneka kopi.

Aku penasaran dengan menu minumannya. Aku mencari minuman yang jarang ada dan menjadi menu andalan kafe ini. Akhirnya pilihanku jatuh ke es kopi kelapa setigi.

Pesanan kawanku berupa cappucino cepat terhidang. Tampilannya cantik dalam mug putih yang besar.

Tampilan cappucino-nya nampak nikmat (sumber: dokumentasi pribadi) 
Tampilan cappucino-nya nampak nikmat (sumber: dokumentasi pribadi) 


Sedangkan pesananku datang agak lama sehingga aku menanyakan berulang ke petugas kafe. Pesananku datang dengan tampilan ala pantai. 

Es kopi dihidangkan dengan serutan es, di dalamnya terdapat boba dengan rasa brown sugar. Es kopi ini dihidangkan dalam wadah batok kelapa dengan hiasan berupa payung kecil dan jaring cokelat. Jaring cokelat ini bisa dimakan, rasanya seperti biskuit.

Kopinya sendiri berukuran begitu besar. Ketika serutan es itu mencair ternyata isinya berupa parutan kelapa.

Jaring cokelat seperti rumah lebah itu bisa disantap (dokumentasi pribadi) 
Jaring cokelat seperti rumah lebah itu bisa disantap (dokumentasi pribadi) 

Awalnya meminum es kopi dengan boba ini menyenangkan. Tapi lama-kelamaan aku agak terganggu dengan kelapa parutnya dan mencoba menyingkirkannya.

Oleh karena porsi es kopinya yang lumayan besar, aku pun perlu waktu untuk menghabiskannya. Segar namun sayangnya aku agak terganggu dengan keberadaan kelapa parutnya. Andai kelapa parutnya tidak ada digantikan nata de coco akan lebih baik.

Oh iya harga cappucino di sini Rp29 ribu. Sedangkan harga es kopi kelapa setigi Rp42 ribu. Untuk rasa kentang goreng dan tahu waliknya biasa saja. 

Kafenya nyaman untuk bersantai dan bersantap (dokumentasi pribadi) 
Kafenya nyaman untuk bersantai dan bersantap (dokumentasi pribadi) 

Kafe ini cocok untuk bersantai dengan kawan-kawan, keluarga, ataupun menjamu klien. Tempatnya lumayan luas dengan pilihan sofa atau bangku yang nyaman. Harga makannya sendiri termasuk menengah hingga premium.

 Di sini juga menyediakan es kelapa muda. Ketika aku memilih es degan yang tak dihidangkan dalam batok Kelapa, mereka menaruhnya dalam tumbler sehingga bisa kubawa pulang ketika es degannya belum habis. 

Es degannya bisa pilih dalam batok kelapa atau ditaruh dalam tumbler (dokumentasi pribadi) 
Es degannya bisa pilih dalam batok kelapa atau ditaruh dalam tumbler (dokumentasi pribadi) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun