Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Nasi Krawu Gresik di Pawon Handayani

12 Desember 2024   17:13 Diperbarui: 12 Desember 2024   17:13 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu makanan di Pawon Handayani, khas Jawa Timuran (dokumentasi pribadi) 


Bosan melihat-lihat suasana di mal, aku memilih berjalan kaki untuk mencari tempat makan yang sesuai dengan suasana hati. Hampir satu kilometer berjalan, pandanganku tertumbuk pada menu yang terpajang di spanduk tempat makan. Ada nasi krawu Gresik, rawon, klan kuning, bubur goreng, dan nasi boran. Wah menu yang jarang-jarang ada.

Di Bandar Lampung ada beberapa tempat makan yang menyajikan aneka masakan Jawa Timur. Salah satunya adalah Pawon Handayani yang terletak di Jalan Jendral Sudirman No 40.

Rumah makan ini ada di pinggir jalan. Tempat makannya berukuran cukup besar, bisa menampung sekitar 40 orang.

Rumah makan Pawon Handayani di Lampung (dokumentasi pribadi) 
Rumah makan Pawon Handayani di Lampung (dokumentasi pribadi) 

Bangku dan meja ditata rapi. Ada beberapa kipas angin. Suasananya cocok untuk makan bareng keluarga, bersama teman-teman, juga cocok bersama rekan kerja.

Menu makanannya khas Jawa Timur. Ada rujak cingur, rawon, pecel Madiun, nasi krawu Gresik, nasi Madura, nasi boran, soto Madura, soto Ambengan, tahu tek, lontong balap, klan kuning, dan bubur goreng. Harganya berkisar Rp15 - 30 ribu. Sedangkan untuk minumannya tak banyak variasi, ada aneka kopi, teh, wedang ronde, es cendol, es teler, dan es campur. Harga minuman berkisar Rp5 - 20 ribu.

Menu makanan di Pawon Handayani, khas Jawa Timuran (dokumentasi pribadi) 
Menu makanan di Pawon Handayani, khas Jawa Timuran (dokumentasi pribadi) 

Ada beberapa menu yang belum pernah kucobai dan baru pernah kudengar. Nasi boran, misalnya. Rupanya menu ini berasal dari Lamongan. Isinya ada nasi, urap,  rempeyek, lauk, dan bumbu boran.

Setelah bingung memilih menu akhirnya aku memilih nasi krawu Gresik. Dulu aku pernah sekali menyantapnya dan langsung suka. Sebagai pendamping aku memesan jeruk hangat.

Nasi krawu tak lama diantar ke meja. Isiannya ada nasi putih, daging suwiran, tetelan, dua jenis bumbu serundeng, dan petis. Nasinya ditata di atas piring anyaman bambu dengan dialasi daun pisang. 

Nasi krawu Gresik paling laris di rumah makan ini. Eh kenapa ada dua jenis serundeng ya? (Dokumentasi pribadi) 
Nasi krawu Gresik paling laris di rumah makan ini. Eh kenapa ada dua jenis serundeng ya? (Dokumentasi pribadi) 


Eh aslinya aku bingung bagaimana cara menyantapnya. Tapi kucoba-coba saja, menyantap daging suwiran dan tetelan polosan, lalu dengan tambahan bumbu serundeng dan petis.

Omong-omong petis itu memang salah satu ciri khas masakan Jawa Timur. Ada begitu banyak masakan yang menggunakan petis. Bahkan tak sedikit penjual rujak buah di Jawa Timur yang menambahkan petis di bumbu saus kacangnya.

Suwiran dagingnya sedap. Tanpa tambahan lainnya sudah enak dimakan. Tetelan dagingnya agak kurang enak, mungkin karena sudah agak dingin. Aku coba menyantapnya dengan bumbu serundeng dan kemudian dengan petis, pengalaman makannya jadi unik karena ada perbedaan tekstur dan rasa yang tajam. Bumbu serundengnya yang satu lebih gurih, lainnya cita rasanya manis.

Aku penasaran dengan nasi boran dari Lamongan (dokumentasi pribadi) 
Aku penasaran dengan nasi boran dari Lamongan (dokumentasi pribadi) 

 Karena lapar dan suwiran dagingnya enak, tak lama nasi krawu pun habis. Jeruk hangat pun kemudian kureguk hingga ludes. Aku memesan lagi kopi hitam hangat untuk kunikmati sambil menulis artikel ini.

Tak lama pasangan memesan nasi rawon dan tahu tek untuk makan malam. Aku juga membungkus cendol. Total semua makanan yang kumakan langsung dan kubawa pulang Rp124 ribu.

Aku mengetik artikel ini ditemani kopi hitam hangat (dokumentasi pribadi) 
Aku mengetik artikel ini ditemani kopi hitam hangat (dokumentasi pribadi) 

Wah lain kali aku ingin mencobai nasi boran dan lontong balap Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun