Bangku kereta ekonomi berjajar rapi dengan isian 20 baris alias 80 bangku. Jarak antara bangku tidak begitu berdempetan. Ada tempat untuk nge-charge gawai di tiap deret bangku. Posisi bangku juga bisa diturunkan. Sementara televisi ada beberapa di lorong, yang memutar film.
Ketika sampai di bangkuku aku langsung agak lesu. Duh aku salah pilih tempat duduk. Di kereta ekonomi jenis ini bangkunya terbagi dua baris, yang posisinya searah dengan arah kereta (1-10) dan posisinya berlawanan dengan arah kereta (11-20). Karena aku memilih tempat duduk ganjil, aku juga kebagian jatah jendela yang separuh-paruh. Wah lain kali kalau naik kereta Malabar ini lagi tujuan Jogja atau Bandung, aku akan memilih nomor genap dan nomor 1-10.
Tepat pukul 05.40 WIB kereta pun berangkat. Aku merasa seperti jalan mundur karena posisi tempat dudukku yang berlawanan dengan jalannya kereta. Tapi untunglah posisi ini tetap nyaman, tidak bikin pusing atau mabuk darat.
Aku tidak tahu alasan bangku kereta ekonomi dibuat berbeda posisi, apa demi kepraktisan ya? Sayangnya lagi bangku kereta kelas ekonomi tidak bisa diputar atau diubah posisinya, tidak seperti kereta api ekonomi new generation. Wah mudah-mudahan mendatang bangku kelas ekonomi diubah yang bisa diputar. Pasalnya, meski tidak bikin pusing, tapi rasanya aneh, seperti memencet tombol rewind di film-film.
Omong-omong tentang KA Malabar, ini baru kali pertama aku mencoba menumpanginya. Awalnya KA Malabar rute Malang-Bandung PP ini hanya ada malam hari. Rute ini tersedia sejak tahun 2010.
Namun mengingat minat warga akan KA Malabar baik dari Bandung, Yogya, Malang, dan kota-kota yang masuk rute ini maka kemudian hadir jadwal pagi. Rute ini baru ada per Januari 2024.
KA Malabar menempuh jarak sekitar 780 kilometer dengan durasi waktu perjalanan berkisar 12 jam 41 menit untuk jadwal pagi. Jadi jika berangkat pukul 05.40 dari Malang maka bisa tiba di Bandung sekitar pukul 18.21 WIB. Nah karena tujuanku ke Jogja, disebutkan  di tiket akan tiba sekitar pukul 11.15 WIB atau sekitar 5 jam 35 menit.
Kota-kota yang dilalui rute KA Malabar cukup banyak, di antaranya Blitar, Tulungagung, Kediri, Kertosono, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Solo, Klaten, Yogya, Kutoarjo, Kebumen, Banjar, Tasikmalaya, dan Bandung.
Sepanjang perjalanan, aku menikmati panorama dari balik jendela. Terlihat sawah yang hijau, sungai yang deras mengalir, dan pohon kelapa. Juga nampak petani yang sibuk bertani.