Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

White Plastic Sky, Animasi Hungaria tentang Distopia dan Kerusakan Ekologis

27 November 2024   23:55 Diperbarui: 28 November 2024   19:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana manusia hidup tanpa pepohonan dan fauna? (Sumber gambar: Cineuropa) 

Semakin banyak film animasi yang menyisipkan pesan ekologis, agar penonton tergerak untuk selalu mencintai dan menjaga bumi. Salah satu film animasi yang menggambarkan kondisi distopia dengan bumbu romansa dan petualangan adalah White Plastic Sky.

Animasi produksi negara Hungaria dan Slowakia ini berlatar di Budapest, ibu kota Hungaria, pada tahun 2123. Pada era tersebut bumi sudah rusak, sumber daya menipis karena flora dan fauna sudah sangat langka, bahkan tidak terlihat di sana.

Para manusia tinggal di sebuah tempat yang terlindungi oleh kubah raksasa. Agar kehidupan manusia tetap berlangsung, para ilmuwan dan pemerintah menerapkan aturan bagi warga yang telah berusia 50 tahun untuk memberikan nyawanya. Mereka akan menanam implan di tubuh mereka sehingga beberapa waktu kemudian tubuh mereka akan berubah menjadi pohon.

Adalah Thomas yang terkejut ketika mengetahui istrinya, Nora, menjadi sukarelawan. Padahal Nora baru berusia 32 tahun. Ia pun melakukan berbagai cara agar istrinya yang telah dikirim ke 'perkebunan' agar tidak bertransformasi menjadi pohon. Namun upayanya tak mudah. Ia dan istrinya mungkin tak bisa kembali.

Cerita yang Imajinatif dan Menyentuh
Di awal kupikir film ini memiliki tema serupa dengan film In Time (2011) yang dibintangi Justine Timberlake, Amanda Seyfried, dan Cillian Murphy. Di film In Time, warga hanya punya waktu hidup 25 tahun. Setelah waktunya habis, mereka akan meninggal.

Manusia tinggal di kubah karena cuaca ekstrim di luar kubah (sumber gambar: Website official White Plastic Sky) 
Manusia tinggal di kubah karena cuaca ekstrim di luar kubah (sumber gambar: Website official White Plastic Sky) 

Namun ternyata film ini punya isu yang lebih dalam dan unik daripada In Time, pasalnya manusia usia 50 tahun ke atas dan sukarelawan akan diubah menjadi pohon untuk sumber daya di kota tersebut. Hal ini dikarenakan manusia sudah tak punya apa-apa lagi setelah alam lingkungan hancur.

Penonton diajak berjalan-jalan menyusuri 'perkebunan' di mana manusia setelah diimplan benih pohon, berangsur-angsur menjadi pepohonan. Menakjubkan, namun sekaligus mengerikan.

Ada kebun dari manusia lansia, sungguh seram (sumber gambar: IMDb) 
Ada kebun dari manusia lansia, sungguh seram (sumber gambar: IMDb) 

Dalam cerita yang ditulis dan disutradarai oleh Tibor Bnczki dan Sarolta Stab ini penonton juga diajak menyusuri daerah ghetto yang sepi, dengan pemukiman yang terbenglalai dan tidak ada penghuninya. Sementara kota berkubah aman dari cuaca, daerah di luar kubah menghadapi ancaman cuaca ekstrem.

Selain ceritanya yang imajinatif dan unik, penonton akan diajak mengetahui penyebab Nora nekat menjadi sukarelawan dan berniat membuang waktu 18 tahunnya. Ya, ada kisah cinta dari orang biasa di sini, si suami, yang nekat melakukan apa saja agar istrinya tetap hidup.

Visual animasi yang tayang perdana 17 Februari 2023 di Festival Film Internasional Berlin ini menakjubkan. Art style-nya unik dan impresif. Animasi ini detail dan mampu menangkap ekspresi dan emosi para karakternya dengan apik. Hal ini dikarenakan animasi ini mengkombinasikan animasj 3D dan teknik rotoscoping. 

Teknik rotoscoping mengubah gambar nyata menjadi animasi. Dalam animasi ini kedua pemeran utama yang juga mengisi suara Thomas dan Nora, Tams Keresztes dan Zsfia Szamosi berakting di studio tanpa latar lalu adegan tersebut kemudian digambar.

Dari animasi ini penonton bisa mendapatkan pesan tentang pentingnya menjaga alam lingkungan juga tidak rakus dalam mengeksploitasi sumber daya termasuk flora fauna karena suatu saat semuanya bisa hilang. Manusia akan sulit hidup jika air, flora fauna semuanya lenyap dan alam lingkungan rusak bjnasa.

Apakah ada kehidupan manusia di luar kubah? (Sumber gambar: IMDb) 
Apakah ada kehidupan manusia di luar kubah? (Sumber gambar: IMDb) 

Animasi ini meraih berbagai nominasi di ajang animasi bergengsi. White Plastic Sky berhasil mendapatkan Special Mention di kategori Grand Competition Feature Film di Zagreb World Festival of Animated Films 2023. Oh iya kalian bisa menyaksikan animasi Eropa Timur ini di platform KlikFilm.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun