Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Prayer of the Refugee, Lagu tentang Pengungsi yang Masih Relevan

15 November 2024   17:36 Diperbarui: 20 November 2024   16:11 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bait-bait terakhir menunjukkan tekad mereka untuk tetap berjuang hidup dan demi kehidupan yang lebih baik bagi keluarga mereka. Mereka tak akan terus diam, namun akan terus menyuarakan kondisi mereka.

So open your eyes, child
Let's be on our way
Broken windows and ashes
Are guiding the way

Keep quiet no longer
We'll sing through the day
Of the lives that we've lost
And the lives we've reclaimed

Jika melihat video klip, ada interpretasi berbeda tentang lagu ini. Di dalam klip nampak para imigran dan berbagai individu dari negara-negara miskin bekerja dengan upah yang kecil dan lingkungan pekerjaan yang buruk. Bahkan, ada yang memperkerjakan anak-anak agar bisa membayar upah jauh lebih rendah. 

Barang-barang yang diproduksi oleh negara ketiga ini seperti barang fesyen, buah-buahan, perkakas elektronik, kemudian dijual di negara maju dengan harga tinggi. Ehm kondisi ini masih banyak terjadi pada saat ini. 

Berikut video pertunjukan live mereka:


Saat ini band Rise Against masih eksis. Band yang didirikan tahun 1999 ini cukup produktif dan telah merilis sembilan album. Setelah mengalami beberapa kali perubahan formasi, saat ini Rise Against digawangi oleh Tim McIlrath (vokal, rhythm guitar), Joe Principe (bas, backing vocal), Brandon Barnes (drum, perkusi), dan Zach Blair (lead guitar, backing vocal).

Lagu Prayer of the Refugee yang liriknya diciptakan oleh Tim McIlrath membuat pendengar merasa trenyuh dan bersimpati dengan nasib para pengungsi. Tidak ada yang mau jadi pengungsi, apalagi dikarenakan konflik peperangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun