Di bait-bait terakhir menunjukkan tekad mereka untuk tetap berjuang hidup dan demi kehidupan yang lebih baik bagi keluarga mereka. Mereka tak akan terus diam, namun akan terus menyuarakan kondisi mereka.
So open your eyes, child
Let's be on our way
Broken windows and ashes
Are guiding the wayKeep quiet no longer
We'll sing through the day
Of the lives that we've lost
And the lives we've reclaimed
Jika melihat video klip, ada interpretasi berbeda tentang lagu ini. Di dalam klip nampak para imigran dan berbagai individu dari negara-negara miskin bekerja dengan upah yang kecil dan lingkungan pekerjaan yang buruk. Bahkan, ada yang memperkerjakan anak-anak agar bisa membayar upah jauh lebih rendah.Â
Barang-barang yang diproduksi oleh negara ketiga ini seperti barang fesyen, buah-buahan, perkakas elektronik, kemudian dijual di negara maju dengan harga tinggi. Ehm kondisi ini masih banyak terjadi pada saat ini.Â
Berikut video pertunjukan live mereka:
Saat ini band Rise Against masih eksis. Band yang didirikan tahun 1999 ini cukup produktif dan telah merilis sembilan album. Setelah mengalami beberapa kali perubahan formasi, saat ini Rise Against digawangi oleh Tim McIlrath (vokal, rhythm guitar), Joe Principe (bas, backing vocal), Brandon Barnes (drum, perkusi), dan Zach Blair (lead guitar, backing vocal).
Lagu Prayer of the Refugee yang liriknya diciptakan oleh Tim McIlrath membuat pendengar merasa trenyuh dan bersimpati dengan nasib para pengungsi. Tidak ada yang mau jadi pengungsi, apalagi dikarenakan konflik peperangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H