Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Deretan Film Animasi tentang Perjuangan dan Sosok Pahlawan Bangsa

11 November 2024   00:40 Diperbarui: 11 November 2024   12:47 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Raden Saleh menjadi inspirasi animasi Diponegoro 1830 (sumber gambar: Studio Chulat - Diponegoro 1830) 

Film animasi Battle of Surabaya yang mengisahkan pertempuran 10 November sangat populer. Film animasi tersebut juga meraup banyak penghargaan. Selain Battle of Surabaya, juga ada berbagai film animasi tanah air yang bertemakan perjuangan dan menceritakan sosok pahlawan. Yuk simak apa saja animasi tersebut.

Film animasi Bandung Lautan Api yang diproduksi oleh studio Canan Pictures menceritakan peristiwa bersejarah yang mirip dengan kejadian di Surabaya. Pihak Sekutu memberikan ultimatum agar Bandung segera dikosongkan. Peristiwa tersebut berlangsung pada Maret 1946.

Nah, animasi Bandung Lautan Api sendiri berlatar waktu sebelum dan pada saat terjadi peristiwa tersebut. Yang menarik tokoh yang disorot dalam animasi ini adalah keluarga biasa. Ada Euis yang biasa menjual hasil panen tanaman mereka ke pasar. Lalu ada Jajang, suaminya, yang kemudian bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kemudian ada putri mereka yang masih kecil bernama Maya.

Suatu ketika radio memberitahukan ultimatum Sekutu tersebut. Warga Bandung pun mulai mengungsi. Mereka dan pasukan TKR dengan terpaksa membakar rumah-rumah dan bangunan yang ditinggalkan dengan tujuan agar bangunan tersebut tidak bisa digunakan Sekutu untuk kepentingan mereka.

Euis dan putrinya kemudian harus ikut mengungsi (sumber gambar: Dewipuspasari,net dari studio Canan Pictures)
Euis dan putrinya kemudian harus ikut mengungsi (sumber gambar: Dewipuspasari,net dari studio Canan Pictures)
Sementara Euis merasa gamang. Ia tidak rela rumah yang dibuatkan suaminya harus ia tinggalkan bersama puterinya. Ia juga ragu untuk membakar rumahnya.

Ceritanya menyentuh tentang pengorbanan yang dilakukan warga biasa ketika masa mempertahankan kemerdekaan. Animasi berdurasi 12 menitan ini memiliki kualitas yang cukup bagus. Transisi gambar cukup halus, warnanya teduh, dan coretan gambarnya meniru gaya anime, mirip-mirip dengan gaya gambar Battle of Surabaya.

Kalian bisa menyaksikan animasi rilisan tahun 2018 ini di sini:


Melengkapi kisah animasi Bandung Lautan Api, ada animasi berjudul Mohammad Toha - Bandung Lautan Api yang dibuat oleh Yulia Tamarinawati untuk memenuhi tugas kuliahnya. Animasi yang diunggah tahun 2021 ini memiliki kualitas animasi yang sederhana. Meski demikian, animasi ini mampu mengenalkan sosok Mohammad Toha sejak lahir hingga beliau wafat dalam pertempuran.

Dikisahkan Mohammad Toha lahir tahun 1927 di Bandung. Setelah dewasa ia bergabung dengan gerakan perlawanan mempertahankan kemerdekaan. Beberapa bulan pasca kejadian Bandung Lautan Api, pasukan Bandung memberikan perlawanan besar dengan menyerang gudang amunisi milik Belanda di Dayeuhkolot. Pada peristiwa tersebut Mohammad Toha meledakkan gudang mesiu tersebut.

Animasi berdurasi lima menitan bisa disimak di sini:


Film animasi pendek yang tak kalah menarik adalah Diponegoro 1830. Film animasi rilisan 2021 ini meraih nominasi Film Animasi Pendek Terbaik di ajang Piala Maya 2022. Animasi ini terinspirasi dari lukisan Penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh. Selain berawal dari peristiwa dalam lukisan tersebut, animasi yang disutradarai oleh Gata Mahardika dan Subiyanto ini menggunakan gaya seni (art style) , model pakaian, palet warna dan gaya lukisan yang menyerupai lukisan tersebut.

Selama 16 menitan, penonton diajak menyelami emosi dan gejolak perasaan Pangeran Diponegoro ketika dikhianati dan kemudian dibawa paksa ke Batavia melalui Semarang. Cerita animasi ini sendiri berdasarkan riset sejarah, dari catatan Mayor Francois de Stuers dan Kapten Johan Jacop Roeps. Peter Carey yang dikenal sebagai peneliti Diponegoro di sini menjadi penulis naskah dan produser.

Diponegoro menjalani masa pengasingan setelah ditangkap (sumber gambar: Studio Chulat - Diponegoro 1830)
Diponegoro menjalani masa pengasingan setelah ditangkap (sumber gambar: Studio Chulat - Diponegoro 1830)
Nuansanya sendu dan kelam. Animasi produksi Chulat Studio dan Jalak Lawu ini sayangnya gambarnya agak kaku dan transisinya kurang halus. Namun meski demikian, animasi ini menambah wawasan sejarah. Animasi ini bisa langsung disimak di YouTube.

Animoo Studio pada tahun 2024 merilis seri animasi pahlawan Indonesia. Salah satunya adalah animasi Dewi Sartika, yang merupakan salah satu pahlawan dalam pendidikan di Indonesia.

Dalam animasi berdurasi hampir lima menit ini dikisahkan perjuangan Dewi Sartika mendirikan sekolah. Rupanya sejak kecil ia memang suka mengulang materi yang ia pelajari dengan mengajar. Ia lahir pada 4 Desember 1884. Pada tahun 1902 ia membuka kelas untuk anak perempuan di halaman rumah ibunya. Lalu dengan bantuan kakeknya, RAA Martanegara, dua tahun berikutnya ia mendirikan sekolah yang dinamai Sekolah Istri yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Kautamaan Istri.

Animasinya relatif sederhana namun menarik. Ceritanya disampaikan dengan mengalir dan mudah dipahami. Kalian bisa menyaksikannya di sini:


Animasi lainnya yang juga bisa disimak yakni animasi Supriyadi dan Sejarah Perang Aceh (masih berupa trailer) yang juga karya Animoo Studio. Juga ada animasi Serangan 1 Maret karya Serzan Animation. Semua animasi ini bisa disaksikan gratis di YouTube.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun