Perjalanan kemudian berlanjut ke Gedung Komedi yang sekarang menjadi Gedung Kesenian  Jakarta. Gedung mewah yang dibangun tahun 1821 ini punya sejarah panjang. Gedung ini sempat menjadi lokasi Kongres Pemuda I, tempat Komite Nasional Indonesia Pusat bersidang, pernah menjadi ruang kuliah fakultas ekonomi dan hukum Universitas Indonesia, juga sempat menjadi gedung bioskop. Gedung ini kemudian dikembalikan ke fungsinya sebagai tempat kesenian pada tahun 1984.
Wah meski perjalanan tidak jauh, tapi hawa yang gerah mulai memulai kehausan. Setelah rehat sejenak, perjalanan berlanjut ke Gedung Antara yang terletak di sebelah Pasar Baru, lalu ke sekolah Santa Ursula dan berakhir di toko buku Patjar Merah, Posbloc. Rupanya sedang ada kegiatan pameran batik di Gedung Antara yang telah selesai dipugar.
Gedung Antara dulu bernama ANETA yang merupakan kantor berita swasta yang didirikan tahun 1917. Di gedung ini berita proklamasi kemerdekaan disebarluaskan. Gedung ini baru digunakan oleh Kantor Berita Antara pada tahun 1961. Kini gedung ini nampak cantik dan mulai digunakan sebagai salah satu lokasi pameran.
Acara pun berakhir di toko buku Patjar Merah yang berlokasi di PosBloc. Bangunan PosBloc ini dulunya kantor pos yang didirikan tahun 1746. Sekarang tempat ini banyak digunakan sebagai tempat acara seni. Sekelilingnya juga banyak penjual makanan.
Omong-omong tentang Festival Film 100% Manusia, tahun ini memiliki tema Togetherness. Maksud dari tema ini menurut Kurnia Dwijayanto selalu Direktur Festival 100% Manusia Film yakni harapan agar festival ini dapat menjadi titik kumpul khalayak umum untuk bertemu, bertukar pikiran, berdiskusi, yang nantinya akan mengarah ke perubahan baik dari kecil maupun besar yang disampaikannya pada acara pembukaan festival yang digelar di Erasmus Huis, Jakarta.
Pembukaan acara yang dihadiri Francisco de Ass Aguilera Aranda, Duta Besar Spanyol untuk Indonesia dan Nujul Kristanto, Ketua Tim Apresiasi dan Literatur Film Kemendikbudristek ini penuh sesak oleh para sinefil dan para tamu undangan. Film yang diputar pada saat pembukaan adalah Chinas yang bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga imigran China di Spanyol.
Kalian masih bisa menyaksikan berbagai film dari 24 negara di ajang festival ini. Tinggal cek jadwalnya di medsos 100% Manusia lalu tinggal datang ke lokasi pemutaran tersebut. Semua film bisa disimak gratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H