Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

My Broken Mariko, Film Perjalanan tentang Penyembuhan Luka

9 Juni 2024   23:41 Diperbarui: 15 Juni 2024   12:37 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tomoyo langsung terguncang ketika melihat berita kawannya bunuh diri (sumber gambar: https://jff.jpf.go.jp/watch/jffonline2024) 

Keduanya bersahabat sejak kecil (sumber gambar: Japanese Movies Me) 
Keduanya bersahabat sejak kecil (sumber gambar: Japanese Movies Me) 
Salah satu adegan yang memilukan ketika Tomoyo terkejut melihat sahabatnya luka-luka. Ia sedih sekaligus marah karena pada hari sebelumnya ia melakukan berbagai cara agar Mariko tak menemui kekasihnya yang temperamental.

"Aku memang rusak," kata Mariko dengan ekspresi datar. Ia kemudian melanjutkan kata-katanya,"... Aku dipukuli karena nggak nurut. Aku disiksa karena aku memancing emosi mereka. Aku tidak tahu bagaimana memperbaiki diriku sendiri. Aku sangat rusak... "

Meskipun judul film ini tentang Mariko, namun sebenarnya film ini lebih menyoroti sikap dan bagaimana Tomoyo menghadapi hal ini. Ia yang terguncang kemudian memilih melakukan perjalanan panjang dengan tujuan membebaskan sahabatnya. Perjalanannya ini terasa sentimentil.

Tak banyak perubahan dari cerita versi manga jika dibandingkan dengan versi filmnya. Hanya, Yuki Tanada mampu menampilkan kisah ini lewat bahasa visual yang indah, hangat, dan menyentuh, disertai dengan skoring yang lembut. 

Nagano Mei berperan dengan apik (sumber gambar: https://jff.jpf.go.jp/watch/jffonline2024) 
Nagano Mei berperan dengan apik (sumber gambar: https://jff.jpf.go.jp/watch/jffonline2024) 

Bahasa gambar yang sederhana namun menyentuh, ketika wadah abu kremasi yang dipangku oleh Tomoyo berubah menjadi sosok Mariko kecil yang memeluknya. Di sebuah adegan, Mariko berkata ingin sekali Tomoyo menjadi ibunya.

Mei Nagano sebagai Tomoyo, menjadi nyawa dalam film ini. Ia mampu menunjukkan beragam wajah dari sosok Tomoyo yang tomboi. Ia suka berlaku spontan, emosional, namun juga setia kawan. Ia mudah marah namun juga mudah menangis. Ia sebenarnya rapuh, tertutupi oleh sikapnya yang keras kepala.

Ya, film ini tentang kontemplasi dan penyembuhan luka yang dialami Tomoyo ketika kehilangan sahabatnya. Apakah perjalanan panjang itu akan memberikannya penyelesaian? 

Kalian bisa menyaksikan My Broken Mariko secara streaming di website Japanese Film Festival Online 2024 hingga 19 Juni mendatang.

Apakah Tomoyo akhirnya menemukan kedamaian? (Sumber gambar: IMDb/Kadokawa Pictures) 
Apakah Tomoyo akhirnya menemukan kedamaian? (Sumber gambar: IMDb/Kadokawa Pictures) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun