Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Basri & Salma in a Never-ending Comedy, Kritik Sosial Ala Khozy Rizal

31 Mei 2024   14:39 Diperbarui: 5 Juni 2024   00:34 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Hari begitu cerah, membuat Salma (Rezki Chiki) dan Basri (Arham Rizki Saputra) leluasa menjalankan bisnis odong-odongnya. Ia juga nampaknya tak kekurangan anak-anak yang ingin memanfaatkan jasanya. Kehidupan pasangan suami istri ini nampak baik-baik saja sampai keduanya dipertanyakan sesuatu yang sensitif ketika mereka berkumpul di rumah bersama keluarga besar.  Cerita tentang pasutri yang belum memiliki momongan ini tersaji dalam Basri & Salma in a Never-ending Comedy.

Film Basri & Salma berhasil lolos tayang di Festival Cannes 2023 (Sumber gambar: Bioskop Online) 
Film Basri & Salma berhasil lolos tayang di Festival Cannes 2023 (Sumber gambar: Bioskop Online) 

Gara-gara belum memiliki keturunan setelah lima tahun menikah, Salma dan Basri banyak mendapat pertanyaan usil dari para saudara. Mereka terus menghujaninya dengan pertanyaan dan candaan yang vulgar. Hingga Basri kemudian nampak sering murung.

Film pendek garapan Khozy Rizal ini mengetengahkan hal yang umum di masyarakat yakni kepercayaan masyarakat tentang kehadiran anak di sebuah keluarga. Lewat dialog yang disampaikan oleh ibu dan saudara-saudara Basri, anak membawa rejeki bagi keluarga. Kehadirannya juga bisa membuat ramai sebuah keluarga dan membawa keharmonisan pasangan suami istri tersebut.

Basri dan Salma sering mendapat komentar usil gara-gara belum mendapat momongan (Sumber gambar: Bioskop Online) 
Basri dan Salma sering mendapat komentar usil gara-gara belum mendapat momongan (Sumber gambar: Bioskop Online) 


Tidak ada ruang bagi Salma dan Basri untuk menjelaskan kondisinya, apalagi menyampaikan pandangannya. Ibu dan saudara-saudara mereka terus menjejalinya dengan pentingnya keturunan dan kemudian meledeknya dengan candaan yang vulgar.

Naskah cerita yang ditulis oleh John Badalu dan Sue Turley ini memang usil dan unik. Keduanya menyampaikan keresahan dan kritik mereka dalam bahasa yang lugas, namun beberapa dialog terasa vulgar. Alhasil sebagian penonton mungkin akan merasa risih dan jengah mendengar candaan vulgar tersebut.

Para jajaran pemeran di sini memainkan perannya dengan luwes. Keberadaan extras anak-anak yang diperankan anak-anak setempat juga makin membuat film seperti bingkai kehidupan sehari-hari.

Basri tersenyum getir mendengar candaan vulgar saudara-saudaranya (Sumber gambar: Bioskop Online) 
Basri tersenyum getir mendengar candaan vulgar saudara-saudaranya (Sumber gambar: Bioskop Online) 


Dari segi cerita, topiknya sederhana dan dekat dengan keseharian. Yang menarik di sini adalah cara Khozy mengemasnya dengan cara yang memikat. Di beberapa adegan ia menampilkan hal-hal yang kontras, seperti suasana malam dan gemerlapnya lampu-lampu dari odong-odong. Di bagian lain ada sosok Basri yang lesu di antara ibu dan saudara-saudaranya yang menari-nari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun