Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Malam Jumat dan Tembang Slipknot "A Liar's Funeral"

12 Januari 2024   00:21 Diperbarui: 12 Januari 2024   00:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Jumat ini suasana begitu syahdu karena hujan tak berhenti mengguyur. Dari siang hujan turun dari langit dan baru berhenti saat malam mulai larut. Aku menyantap kolak ubi kuning hangat dengan mendengar lagu metal favoritku.

Tiba-tiba aku kangen mendengar musik metal. Lagu-lagu metal bisa bikin suasana jadi lebih hangat. Kupilih lagu Self-Destruction dan band yang baru kemarin datang ke Jakarta, I Prevail, wah suasana mulai memanas. Kulanjutkan dengan The Final Episode dari Asking Alexandria yang gahar.

Tunggu aku jadi makin kangen dengan band metal kesayangan. Ya, lagu-lagu dari om Corey Taylor dan kawan-kawan. Aku pun mulai menyetelnya. Lagu-lagu album pertama dan kedua adalah favoritku di antara keseluruhan album mereka. Lagu yang bernuansa horor dengan tema yang gelap.

Tapi karena awal tahun ini sudah masuk suasana jelang pemilu, aku teringat dengan tembang yang pas dengan suasana itu. A Liar's Funeral judul lagu itu. Lagu ini masuk dalam album We Are Not Your Kind, album keenam dari band asal Iowa itu.

Lagu ini termasuk tembang Slipknot yang kurang populer alias underrated. Padahal lagu ini tak kalah menarik, karena lagu ini dinamis dan memiliki bagian-bagian yang mengejutkan, sehingga lagu ini masuk sebagai salah satu masterpiece.

Liriknya memikat, jarang dijumpai di lagu Slipknot pada umumnya. Liriknya puitis namun larik-lariknya memiliki diksi yang apik dan makna yang dalam.

Lagu ini seperti judulnya bisa dimaknai dengan kekecewaan terhadap kebohongan. Kebohongan dan kemunafikan orang-orang di sekelilingnya melukainya. Ia merasa dikhianati dengan satu kebohongan dan kebohongan lainnya.

Ada beberapa lirik ciptaan Corey Taylor dan kawan-kawan ini yang begitu dalam dan menyetil dalam tembang ini. "... I guess I have to die to play my part."

Bait lainnya yang menjadi kunci dan ruh lagu ini adalah
"Turn your back and show us the truth.
There's only one way to remember it for you
Burn, burn, burn the liar.
.."

Ketika bagian ini dinyanyikan, ada sesuatu yang terasa menggeleyar. Apakah mereka yang melontarkan janji-janji saat musim kampanye ini tidak takut berbohong jika janji tersebut tidak ditepati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun