Sepanjang malam ia melakukannya. Aku jadi susah tidur karena ia sungguh berisik. Tapi sepertinya ia mulai kecapekan. Saat tengah malam tak terdengar lagi meongannya.
Paginya, sekeliling kandang sudah berantakan. Alas kandang sudah hancur. Air minum telah sukses ditendangnya sehingga sekeliling kandang pun basah. Makanan di wadah pun kocar-kacir. Duh kucingku ini, padahal wajahnya nampak manis dan kalem.
Gara-gara kapok akan teror dari si Nero Manis, akhirnya aku memilih cara paling aman dan menentramkan. Kutaruh ia di loteng dengan makanan dan minuman. Bak pasir juga kusiapkan. Pintu menuju loteng pun kututup sehingga ia sendirian di sana dan tidak diganggu
Ya, langkah ini lebih nyaman bagi si kucing dan bagi kami. Tapi tidak semua kucing sih di rumah yang begitu heboh saat ditaruh di kandang. Kucing bernama Clara termasuk anteng di dalam kandang saat ia sakit. Ia lebih memilih tidur pulas di kandang sambil memulihkan tenaganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!