Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Catatan Konser BMTH: Moshing Brutal Sejak I Prevail Hingga Pertunjukan Diberhentikan

12 November 2023   19:15 Diperbarui: 13 November 2023   01:10 1830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku juga takut mengeluarkan hape, jika dirasa aman saja. Takut terdorong dan hape jatuh (dokpri) 

Setelah album Post Human:Survival Horror yang dirilis tahun 2020, BMTH berencana merilis album Post Human: Nex Gen tahun ini, tapi tertunda direncanakan dirilis awal tahun 2024.

Tak lama Oliver Sykes dan kawan-kawan menyapa penonton dengan tembang hits mereka, Can You Feel My Heart dari album Sempiternal. Meski lagu ini tidak begitu cadas, lagu ini punya banyak penggemar. Penonton juga langsung heboh dan kembali merangsek ke depan.

Karena posisi di belakang dan ada sebagian penonton yang merekam dengan ponsel, panggung pun jadi samar-samar dan seringkali tertutup layar ponsel. Aku jadinya lebih banyak menonton di layar sisi kiri.

Sebenarnya ada konsep panggung seperti game Parasite Eve dan menuju Nex Gen (dokpri) 
Sebenarnya ada konsep panggung seperti game Parasite Eve dan menuju Nex Gen (dokpri) 

Desain panggung masih minimalis. Kini panggung ketambahan menjadi dua tingkat seperti gaya panggung yang disukai BMTH. Lampu penggung berganti-ganti, demikian juga visual imersif yang menjadi latar panggung.

Lagu anyar mereka AmEN! kemudian dibawakan. Lagu ini memiliki nuansa seperti numetal dengan Oli kerap melakukan scream. Sayang kualitas audio kurang maksimal untuk acara ini tapi kualitas vokal Oli mulai kembali pulih, setelah dulu pita suaranya sempat bermasalah.

Dengan menggunakan kaus tanpa lengan serba hitam, Oli kemudian melanjutkan aksi panggungnya. Ia membawakan Teardrops yang masuk dalam album Post Human pertama. Para penonton ikut kompak bernyanyi. Disusul dengan lagu Happy Song yang memiliki nada riang.

Oli kemudian membawakan The House of Wolves, seolah-olah menunjukkan kemampuan scream-nya yang mulai pulih. Sebagian penonton kembali moshing. Aku kembali merasa was-was.

Baru kemudian tembang Mantra yang meraih nominasi Grammy ditampilkan. Lumayan tensinya agak menurun, setelah memanas dengan scream dan musik yang cadas.

Jika diperhatikan konser dengan tema Church of Genesis ini memiliki cerita. Lagu-lagunya dipilih sesuai urutan dan pesan yang ingin disampaikan. Pesan ini juga ditegaskan dari visual layar, dari pesan android, adanya sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan mengacaukan, juga bekal persiapan menuju nex gen.

Tembang yang juga cadas, Dear Diary kemudian dimainkan. Menyusul intro populer dari Parasite Eve, lagu favoritku. Lagu opera dari Bulgaria, Erghen Diado berkumandang pada sekitar pukul 21.50. Penonton bersorak. Oli mengajak penonton untuk bernyanyi. Penonton pun ikut bernyanyi bersama tapi kemudian musik berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun