Basoeki Abdullah lahir dari keluarga seniman dan pejuang. Kakek Basoeki Abdullah adalah dr. Wahidin Sudirohusodo. Ayahnya, Abdullah Suryo Subroto, terkenal piawai menggambar pemandangan alam. Sedangkan ibunya pandai dalam membatik. Kakak Basoeki, Soedjono Abdullah mengikuti bakat ayahnya. Sedangkan adik perempuannya, Tridjoto Abdullah, seorang pematung perempuan pertama di Indonesia.
Nah di ruang keluarga Abdullah ini ada lukisan potret wajah kakek, ayah, dan ibu, juga potret diri Basoeki Abdullah. Di sini juga ada lukisan Telaga Sarangan buatan sang ayah.
Potret Diri Wanita, Arsip Berita, dan Potret Kepala Negara
Basoeki dikenal gemar melukis potret diri perempuan dan kepala negara. Di bangunan baru dipamerkan lukisan potret perempuan dan para kepala negara. Di antaranya ada sketsa wanita bermata sendu dan duta besar untuk Yordania yang seorang perempuan. Lalu ada beragam arsip berita tentangnya.
Nah koleksi yang menarik adalah lukisan potret para kepala negara yang datang di pertemuan Gerakan Non-Blok tahun 1992. Lukisan ini ibarat dokumentasi peristiwa besar saat itu. Aku mencoba mengenali wajah-wajah dalam lukisan tersebut. Ada sosok Presiden Palestina saat itu, Yasser Arafat.
Kegemaran akan Wayang
Selain melukis, Basoeki Abdullah sangat gemar akan pewayangan. Ia mengoleksi wayang kulit, dan action figure pewayangan. Ia juga pandai menari dan beberapa kali memerankan sosok Hanoman dan Rahwana di Sendratari Ramayana.
Ada quote beliau yang menarik tentang pewayangan. "Utang piutang dalam hidup itu selalu terjadi dengan sendirinya. Saya ternyata diam-diam berhutang kepada dunia wayang. Dahulu untuk menaikkan harkat dan kepopuleran, Â saya sering menggunakan wayang sebagai alatnya."
Lukisan karyanya yang terinspirasi dari epos Ramayana adalah Perkelahian antara Rahwana dan Jatayu. Lukisan ini kini disimpan di Istana Kepresidenan.
Ada dua koleksi wayang kulitnya yang disimpan di vitrin. Yang pertama adalah Epos Mahabarata dengan menampilkan para tokoh utamanya seperti Pandawa, Kresna, dan Karna. Koleksi Epos Mahabaratanya ini berhadapan dengan koleksi Epos Ramayana dengan sosok seperti Rama, Anoman, Kumbakarna, dan Rahwana.