Tak bisa kupungkiri dengan award itu aku kemudian lebih percaya diri menulis, terutama di bidang yang kukuasai. Aku kemudian menulis di beberapa platform lainnya, termasuk upgrade skill menulis film di platform yang beken, khususnya tentang ulasan dan artikel film, MontaseFilm.
Di platform tersebut aku kembali belajar dari nol. Tak sedikit tulisanku yang diminta untuk direvisi dan ditambah datanya. Saat itu mereka menerapkan seleksi yang cukup ketat untuk menjaring penulis dan aku merasa percaya diri dengan bekal dua nominasi dan award yang kumiliki.
Ya, Kompasiana award memang bisa jadi batu pijakan untuk karier yang lebih luas dan peluang yang lebar. Oleh karenanya aku merasa wajar jika peraih award kemudian berpindah fokus, berganti platform menulis, dan sebagainya. Siapa tahu suatu saat mereka juga kangen dan kembali lagi ke Kompasiana.
Dinamika Kompasiana Award
Nah tentang Kompasiana Award jika diperhatikan ada dinamika dari soal lokasi penyelenggaraan dan kategori nominasinya. Karena Kompasiana berulang tahun setiap tanggal 22 Oktober maka biasanya perayaan Kompasianival diadakan pada akhir Oktober hingga bulan Desember.
Lokasinya kebanyakan di pusat perbelanjaan seperti di Gandaria City dan Lippo Kemang Mall, tapi juga pernah diadakan di gedung seperti Smesco dan TMII. Kompasianival juga pernah diadakan online dua tahun berturut-turut pada 2020 dan 2021 dan ke salah satu rumah mereka di Bentara Budaya Jakarta.
Kategori Kompasiana Award utamanya mencakup enam hal yaitu Best in Fiction, Best in Opinion, Best in Specific Interest, People Choice, Best in Citizen Journalism, dan Kompasianer of the Year. Tapi ada kalanya ada perubahan setiap tahunnya, misalnya komunitas terbaik. Kategori ini tidak setiap kali diadakan di Kompasianival. Dulu dua kali malah diumumkan di Indonesia Community Day.
Kategori lainnya yang temporal misalnya Achievement of the Year. Dulu seingatku ada nama Faisal Basri, Ivan Lanin dan Pepih Nugraha yang pernah meraihnya. Dulu sepertinya hampir tiap tahun ada, tapi entah sejak kapan kategori ini menghilang. Lalu pada tahun 2022 ada kategori Best Teacher dan Best Student. Kini pada tahun 2023 ada award untuk Kompasianer Paling Lestari. Pada tahun 2019 seingatku juga ada penghargaan khusus bagi mereka yang sering mendapatkan headline, seperti pernah diraih oleh pak Irwan Rinaldi.
Jadi apabila Kompasianer tahun ini sulit untuk dinominasikan tahun ini maka siapa tahu suatu ketika ada kategori yang pas. Yuk ikut ajukan nominasi peraih Kompasiana Awards.Â