Mereka layak sih menyebut diri mereka rumah dendeng karena memang rasa dendeng batokoknya berkelas. Daging sapinya empuk dan bumbunya begitu meresap, membuat nasi berkurang dengan cepat.
Tumis buncisnya juga enak. Buncisnya fresh sehingga dengan bumbu minimalis malah menonjolkan cita rasanya.
Baksonya yang seperti bakso goreng pada umumnya. Biasa saja. Dan sepertinya aku menyesal memesan paket puas banget dengan adanya paru crispy karena keberadaan paru crispy ini jadi membuat keseluruhan pengalaman menyantap makanan ini jadi berubah. Teksturnya crispy dan agak keras sehingga ada gap tekstur yang lebar.
Minuman teh tariknya sedap meski tidak yang wah banget. Perpaduan teh, gula, dan susu yang pas, tidak  kemanisan.
Lagi-lagi aku agak menyesal memesan roti cane sarikayo. Selain sudah mulai kenyang, sarikayonya kemanisan untuk ukuran lidahku. Perlu perjuangan untuk menghabiskannya.
Dari segi rasa sih memang sedap. Harganya tergolong wajar untuk tempat makan di kawasan Cempaka Putih Raya. Visual makananya sudah cantik, hanya tambahan kertas sebagai alas terasa menganggu dan tak nyaman.
Tempat ini enak digunakan sebagai tempat makan bareng keluarga dan teman-teman. Juga masih pas untuk menjamu tamu dan klien. Tempatnya rapi dan bersih, didesain semi open kitchen dengan interior yang kekinian. Toiletnya juga bersih dan nyaman.
Mungkin suatu ketika aku ke sini lagi. Rupanya mereka juga memiliki beberapa cabang di tempat lain seperti di Cipayung. Mereka juga menjual dendeng batokoknya di beberapa platform toko online dan melayani pengiriman di seluruh Indonesia. Ooh menarik nih jadi nggak perlu datang langsung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H