Ada satu cerita di Bobo tahun 70-an yang kuingat sampai sekarang. Ceritanya tentang petugas pos  yang mendapati ada gangguan kereta sehingga penumpangnya terlantas. Ada banyak penumpang saat itu, mereka lelah dan lapar. Pak pos tersebut lalu menawari mereka beristirahat di rumahnya yang mungil. Ia menghabiskan telur dan makanan yang ada di rumahnya untuk disuguhkan ke para penumpang.
Aku lupa sih penutup ceritanya. Seingatku, penumpang tersebut misterius.
Bobo di era 90-an sampulnya tidak serapuh edisi tahun 70-an yang seperti kertas biasa. Sampulnya juga lebih mengkilap. Cerita-cerita di dalamnya dan isinya makin menyesuaikan dengan era tersebut. Makin ke sini, Â Bobo memang menyesuaikan diri dengan minat dan tren anak-anak jaman sekarang.
Edisi Koleksi Terbatas Bobo membuat Pembaca Lebih Kenal Keluarga Bobo
Nah, asyiknya memiliki majalah Bobo edisi terbatas yang harganya Rp75 ribu ini, pembaca bisa lebih akrab dengan tokoh-tokoh dalam keluarga Bobo, juga karakter-karakter yang suka muncul di majalah Bobo.
Keluarga Bobo misalnya. Entah mulai edisi berapa, Bobo punya adik bernama Cimut yang usianya dua tahun. Lalu di edisi ini ditampilkan silsilah keluarga Bobo dari pihak Emak dan Bapak. Bibi Titi Teliti dan Bibi Tutup Pintu adalah saudari Emak. Sedangkan Paman Gembul adalah adik Bapak.
Nah dalam edisi kali ini pembaca bisa tahu nama asli dan tanggal lahir tiap karakter. Emak, misalnya. Nama lengkapnya ternyata Muti Araputi, usia 38 tahun dan tanggal lahirnya 7 Maret. Ia suka perhiasan mutiara dan hobi memasak.
Paman Gembul rupanya tidak doyan makan teri alasannya ikan teri kecil. Ia suka warna jingga karena seperti warna wortel. Meski badannya besar, aslinya ia penakut. Ia punya ponakan yang juga sama gembulnya bernama Cidut. Yang membuatmu tertawa tanggal lahirnya Cidut sama denganku  Wah makanya sama-sama gembul.
Si Upik di sini diberikan porsi cukup sehingga pembaca bisa lebih mengenalnya. Si Upik ternyata pandai menari dan suka mandi bareng dengan bebek karet.
Bagaimana dengan karakter-karakter lainnya? Nirmala adalah peri hutan yang berusia 14 tahun. Ia suka membawa keranjang berisi tongkat wasiat, kue, dan bunga. Sedangkan Pipiyot bukan si Sirik, meski sama-sama penyihir jahat, yang menjadi lawan Nirmala, itu dulunya ternyata juga seorang peri hutan yang cantik. Ambisinya menjadi Ratu Bidadari dan niatnya yang jahat kemudian mengubah dirinya.
Nirmala versi 70-an seperti gambaran dunia dongeng yang misterius. Nuansanya berbeda di tahun 90-an yang lebih ceria.