Kembali ke tahun 2023, memang film horor tahun 2023 sudah terasa kebanyakan. Mungkin produser dan rumah produksi tergiur mencoba peruntungan di genre ini.Â
Biaya produksinya relatif lebih kecil dan keuntunganya bisa berkali-kali lipat. Namun sayangnya kenaikan jumlah film horor ini tak dibarengi dengan peningkatan kualitasnya. Ceritanya rata-rata generik, formulanya itu-itu saja, sehingga juga tidak salah jika banyak penonton yang berkeluh kesah.
Tapi sebenarnya ada juga warna baru dari genre horor seperti yang coba ditawarkan oleh Garin Nugroho lewat Puisi Cinta yang Membunuh. Visualnya berkelas dan artistik. Ceritanya juga cukup kompleks. Namun sayangnya horor rasa baru ini hanya berhasil memikat 50-an ribu penonton.
Bagaimana dengan genre lainnya?Â
Genre drama masih mencoba memberikan perlawanan. Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang cukup sukses dengan berhasil menarik 800-an ribu penonton.Â
Sayangnya film yang banyak digadang-gadang sukses seperti Balada Si Roy dan Gita Cinta dari SMA hanya menarik masing-masing 123.564 dan 75.065 penonton. Jauh dari prediksi.
Film berkelas festival seperti Autobiography dan Kembang Api juga masih segmented. Keduanya hanya berhasil mengumpulkan 30-an ribu penonton.
Memang selain film yang dianggap ceritanya kurang menarik ada banyak hal yang menjadi faktor penonton relatif sepi pada triwulan pertama ini. Bisa jadi dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat untuk bepergian. Atau, penonton belum 'panas', masih menunggu momen libur lebaran.
Tahun lalu momen libur lebaran yang menjadi puncak magnet penonton dan menjadi awalan jumlah penonton yang meningkat. Siapa tahu tahun ini polanya juga berulang. Apalagi ada film Sewu Dino yang diangkat dari thread Twitter Simpleman. Bisa jadi angka 2 juta penonton akan segera terlampaui. Eh kok horor lagi ya?!Â