Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film Horor "Selamatkan" Triwulan Pertama Perfilman Nasional yang Kurang Menggembirakan

30 Maret 2023   23:01 Diperbarui: 31 Maret 2023   12:43 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waktu Maghrib jadi film horor terlaris dan film Indonesia terlaris 2023 hingga saat ini (Sumber gambar: Rapi Films via Kompas.com) 

Tiga bulan pertama tahun 2023 ini film nasional didominasi oleh film horor. Dari 39 film yang telah tayang hingga hari ini, ada 18 film di antaranya yang masuk genre horor. 

Meski banyak yang berkeluh kesah dan merasa jenuh dengan film-film horor Indonesia yang tayang di bioskop, tapi nyatanya film horor masih mampu menyelamatkan kondisi perfilman nasional yang sedang sepi penonton. Dari 15 film terlaris 2023, ada 12 di antaranya yang bergenre horor. 

Meski dari segi kuantitas, film horor yang masuk 15 besar meningkat, tapi jika dilihat angka penontonnya, maka termasuk sedikit. Tasbih Kosong, Alena Anak Ratu Iblis, dan Anak Titipan Setan jumlah penontonnya kurang dari 100 ribu penonton. 

Bahkan remake Bayi Ajaib dan Mangkujiwo 2 yang digadang-gadang bisa menembus angka satu juta, hanya berhasil di kisaran masing-masing 400 ribu dan 500 ribu penonton.

Hanya ada satu film horor yang bisa menembus angka 1 juta, yaitu Waktu Maghrib yang disutradarai Sidharta Tata. Film ini berhasil meraih 2.330.006 penonton. Dengan perolehan angka tersebut, Waktu Maghrib belum tergeser dari tahta film terlaris tahun 2023.

Apabila dihitung secara kasar dari jumlah penonton 15 film terlaris, jumlah penonton pada triwulan pertama ini relatif kecil. Angkanya di kisaran 6 jutaan penonton. Diperkirakan jumlah penonton yang menyaksikan film Indonesia pada tiga bulan pertama ini hanya berkisar 7-8 juta penonton. Wah angkanya masih jauh dari perolehan tahun 2022 yang bisa menembus hingga 56 juta penonton. Baru sepertujuhnya.

Tahun 2022 bisa disebut tahun yang gemilang dalam perolehan jumlah penonton bioskop. Namun jika dianalisis lebih dalam, ada beberapa fakta yang unik. 

Dari 15 film terlaris, sembilan di antaranya adalah film horor. Bahkan perolehan penonton film horor pada tahun tersebut sekitar 33 juta, atau sekitar 60 persen dari total perolehan penonton.

Pada tahun 2022 ada 128 film yang beredar, meski tidak semuanya tayang di bioskop. Sementara total perolehan penonton 15 film terlaris mencapai sekitar 45 juta penonton.

Jadi 11 juta selebihnya diperebutkan sekitar 100 film. Kalau dibagi secara kasar maka satu film 'hanya' mendapatkan 100 ribu penonton. Tapi kenyataannya ada lebih dari 30 film yang jumlah penontonnya di bawah angka 100 ribu, bahkan ada juga yang jumlah penontonnya 'hanya' ribuan dan ratusan.

Kembali ke tahun 2023, memang film horor tahun 2023 sudah terasa kebanyakan. Mungkin produser dan rumah produksi tergiur mencoba peruntungan di genre ini. 

Biaya produksinya relatif lebih kecil dan keuntunganya bisa berkali-kali lipat. Namun sayangnya kenaikan jumlah film horor ini tak dibarengi dengan peningkatan kualitasnya. Ceritanya rata-rata generik, formulanya itu-itu saja, sehingga juga tidak salah jika banyak penonton yang berkeluh kesah.

Daftar 15 film Indonesia terlaris hingga 30  Maret 2023 (sumber gambar: FilmIndonesia.or.id) 
Daftar 15 film Indonesia terlaris hingga 30  Maret 2023 (sumber gambar: FilmIndonesia.or.id) 

Tapi sebenarnya ada juga warna baru dari genre horor seperti yang coba ditawarkan oleh Garin Nugroho lewat Puisi Cinta yang Membunuh. Visualnya berkelas dan artistik. Ceritanya juga cukup kompleks. Namun sayangnya horor rasa baru ini hanya berhasil memikat 50-an ribu penonton.

Bagaimana dengan genre lainnya? 

Genre drama masih mencoba memberikan perlawanan. Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang cukup sukses dengan berhasil menarik 800-an ribu penonton. 

Sayangnya film yang banyak digadang-gadang sukses seperti Balada Si Roy dan Gita Cinta dari SMA hanya menarik masing-masing 123.564 dan 75.065 penonton. Jauh dari prediksi.

Film berkelas festival seperti Autobiography dan Kembang Api juga masih segmented. Keduanya hanya berhasil mengumpulkan 30-an ribu penonton.

Memang selain film yang dianggap ceritanya kurang menarik ada banyak hal yang menjadi faktor penonton relatif sepi pada triwulan pertama ini. Bisa jadi dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat untuk bepergian. Atau, penonton belum 'panas', masih menunggu momen libur lebaran.

Tahun lalu momen libur lebaran yang menjadi puncak magnet penonton dan menjadi awalan jumlah penonton yang meningkat. Siapa tahu tahun ini polanya juga berulang. Apalagi ada film Sewu Dino yang diangkat dari thread Twitter Simpleman. Bisa jadi angka 2 juta penonton akan segera terlampaui. Eh kok horor lagi ya?! 

Bisa jadi Sewu Dino akan menggeser tahta Waktu Maghrib, kita lihat saja (sumber gambar: Tribun Sumsel) 
Bisa jadi Sewu Dino akan menggeser tahta Waktu Maghrib, kita lihat saja (sumber gambar: Tribun Sumsel) 

Ya, meski banyak mendapat keluhan, film horor masih mampu menyelamatkan kondisi film Indonesia yang masih sepi penonton. Ayo film genre lainnya jangan mau kalah. Buatlah film yang bagus dan promosi yang oke, maka penonton akan berdatangan. Tapi jika gagal, maka jangan patah semangat. 

Akhir kata saya ucapkan selamat Hari Film Nasional! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun