Tanpa banyak basa-basi, Doug Robb dan kawan-kawan langsung menggeber salah satu hits mereka, Same Direction. Penonton yang cukup padat mulai asyik menggoyangkan tubuh mereka. Mereka tak lelah, meski sebagian sudah mulai menikmati rangkaian acara festival mulai Minggu siang (5/3) di Gambir Expo, Kemayoran.
Pada konser mereka kali ini di Jakarta, Hoobastank sepertinya ingin mengajak penonton untuk bersenang-senang dengan banyak membawakan lagu-lagu mereka yang nge-beat dan energik.
Setelah Same Direction yang masuk dalam album kedua yang rilis tahun 2003, band asal California ini kembali membawakan sejumlah nomor yang nge-beat. Stamina Doug Robb layak diapresiasi karena ia sangat energik di panggung. Suaranya masih stabil dan powerful, tidak nampak ngos-ngosan meski lagu-lagunya menuntutnya untuk bernyanyi dengan energik
Ia rajin menyapa penonton dan mengajak mereka untuk tak ragu bergoyang menikmati aksi mereka. Penonton pun menanggapi dengan loncat-loncat atau sekadar menggoyangkan tangan karena ruang gerak yang terbatas.
Suasana makin panas dengan nomor hits seperti Inside of You dan Pieces. Apalagi ketika Out of Control dibawakan. Banyak penggemar yang ikut bernyanyi. Lagu ini menurutku paling cadas dan paling energik di antara tembang Hoobastank lainnya. Lagunya memiliki irama yang kencang dan dinamis, nada-nadanya pun cepat dan energik. Salah satu lagu yang masuk daftar 10 tembang terbaik Hoobastank  versiku.
Jika menilik dari daftar lagu yang dibawakan oleh Hoobastank, mereka kebanyakan membawakan lagu-lagu hits dari album pertama dan album kedua yang dirilis tahun 2001 dan 2003.
Album Hoobastank (2001) memperkenalkan nama mereka ke panggung musik dunia. Mereka menghasilkan hits Crawling in the Dark dan Running Away di album ini.
Sedangkan album The Reason (2003) menghasilkan sejumlah hits dari The Reason, Out of Control, Same Direction, Â dan Dissapear.
Band yang masih digawangi oleh Doug Roub (vokal), Dan Estrin (gitar), Chriss Hesse (drum) ini kali ini sejak tahun 2009 ketambahan personel yakni Jesse Charland di posisi bas. Mereka telah merilis enam album studio, Â dengan album terakhir, Push Pull dirilis tahun 2018.
Para penonton sendiri beragam. Tak sedikit yang usianya masih muda dan sepertinya bukan penggemar setia Hoobastank. Ini teelihat dari reaksi sebagian penonton yang adem ayem ketika nomor hits dinyanyikan. Bahkan ketika lagu Out of Control dibawakan, sebagian penonton nampak kebingungan. Padahal itu salah satu lagu terpopuler Hoobastank, selain The Reason.
Ini sebenarnya juga terlihat saat band sebelumnya, The Red Jumpsuit Apparatus tampil. Hanya sebagian penonton yang aktif ikut bernyanyi. Lainnya hanya kenal lagu hits mereka, Face Down. Sepertinya sebagian penonton hanya tahu dan ingin mendengar lagu hits mereka saja.
Hoobastank nampaknya sadar ada gap antara penonton yang merupakan penggemar yang mengikuti mereka sejak dulu dan penggemar yang hanya tahu lagu hits mereka. Ia kemudian meminta mereka ikut bernyanyi dalam nomor hits mereka, The Reason, yang disambut meriah oleh penonton.
Lagu ini memang sangat sukses. Salah satu lagu yang banyak diputar di radio dan televisi. Kaset dan CD-nya laris jutaan kopi dan masuk dalam urutan ketiga di US Billboard 200.
Menutup acara, Hoobastank memainkan lagu penutup yang merupakan lagu yang membuat nama mereka mulai dikenal. Lagu itu adalah Crawling in the Dark yang energik.
Senangnya dari 10 harapan lagu yang ingin kudengar, ada tiga lagu yang terwujud. Aksi panggung mereka salah satu yang berkesan, kualitas sound oke, tata lampu dan visual panggung juga oke, penonton juga tertib.
Padi Reborn dan Cokelat
Nonton Aksi Panggung Pengisi Acara Lainnya, adaSeperti kusebutkan di artikel sebelumnya, Everblast Festival 2023 diadakan dua hari. Hari pertama dengan bintang tamu Simple Plan dan The Rasmus. Sedangkan hari kedua bintangnya adalah The  Red Jumpsuit Apparatus dan Hoobastank.
Ada tiga panggung di Gambir Expo. Dua panggung berdekatan, sedangkan panggung ketiga posisinya kurang strategis. Agak jauh dari dua panggung lainnya. Padahal pengisi acara di panggung ketiga tak kalah bagus ada Kotak, The Upstairs, Vierratale, dan lain-lain.
Aku hanya sempat menonton  The Upstairs di panggung ketiga. Selebihnya hanya nonton di panggung satu dan dua. Ada J-Rocks, Pee Wee Gaskins,  Secondhand Serenade, Padi Reborn, The Red Jumpsuit Apparatus, dan Cokelat sebelum Hoobastank.
Aku tak banyak tahu lagu-lagu Secondhand Serenade, tapi menikmati permainan solonya yang minimalis dan percaya diri. Lagu-lagunya mellow, agak berbeda dengan lagu-lagu yang sebelumnya kudengar.
Pindah ke panggung sebelah, Â ada Padi Reborn. Sempat terlambat beberapa lama, mereka langsung menggeber nomor-nomor andalan dari Mahadewi, Menanti Sebuah Jawaban, Semua Tak Sama, Kasih Tak Sampai, Â Sobat, dan Begitu Indah.Â
Vokal Fadly prima. Begitu juga personel lainnya yang komplit, dari Piyu, Ari, Rindra, dan Yoyok. Para penonton juga antusias dan ikut bernyanyi hingga penampilan  mereka berakhir.
Sementara itu vokalis The Red Jumpsuit Apparatus, Ronnie Winter, nampak komunikatif dan gemar bercanda. Ia sering bergurau tentang usianya yang masuk 40 tahun.
Setelah membawakan sejumlah lagu hitsnya, Ronnie dan kawan-kawan kemudian membawakan lagu hits milik Blink-182, All the Small Things, yang disambut dengan koor penonton.
Penonton semakin antusias ketika mereka membawakan lagu populer mereka, Your Guardian Angel dan Face Down. Tembang Face Down disambut meriah. Lagu bergenre emo ini hits sekitar tahun 2006.
Panggung sebelah kemudian menampilkan Cokelat. Kikan kembali tampil sebagai vokalis.
Lagu-lagu andalan mereka disambut hangat, dari Pergi, Segitiga, Luka Lama, Jauh, Karma, dan Bendera. Saat membawakan Luka Lama, Kikan banyak berimprovisasi. Kehadiran Kikan menimbukan perasaan nostalgia. Memang vokalis Cokelat lainnya juga bagus-bagus, namun lagu Cokelat memang seperti identik dengan Kikan.
Setelah penampilan Hoobastank berakhir, rasanya lega. Baru kemudian mulai bingung bagaimana pulangnya, mengingat rumah yang cukup jauh dari Kemayoran. Untunglah lokasi festival masih termasuk strategis sehingga pesan kendaraan daring masih relatif mudah.
Wah jadi makin semangat menabung untuk nonton konser. Selanjutnya adalah konser Slipknot yang telah tiga tahun tertunda. Berikutnya bakal ada The Strokes, Mr. Big, dan The Cardigans.
Terima kasih Everblast Festival. Semoga tahun berikutnya bisa datangkan Blink 182, Finch, dan Bring Me the Horizon. Hehehe ngarep.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H