Film yang Absurd dan Sentil Kondisi Sosial Masyarakat
Aku langsung penasaran akan film ini ketika membaca sinopsisnya, pesulap yang tak sengaja mengubah kepala keluarga menjadi seekor ayam. Wah kayaknya menarik nih, meski aku juga pernah mendengar premis seperti ini di cerita dan film yang pernah kubaca dan kutonton.
Cerita tentang pesulap entah kenapa selalu berhasil menarik perhatianku. Oleh karena cerita pesulap ada kalanya bercampur dengan sesuatu yang seperti sihir. Tak semuanya berhasil atau terjadi seperti yang diharapkan.
Ada tiga cerita tentang pesulap yang juga bercerita tentang pesulap yang menghadirkan sesuatu yang ajaib. Yang pertama adalah The Sound of Magic (Annarasumanara)Â di mana batas sulap dan sihir itu tipis.
Berikutnya adalah film animasi yang sedang diproduksi diangkat dari novel karya Kate Di Camillo, The Magician's Elephant. Novel ini favoritku, ceritanya tentang pesulap yang sering diejek pesulap gagal, suatu ketika ia tak sengaja menghadirkan gajah sekonyong-konyong. Malangnya ia tak bisa mengembalikan manteranya sehingga membuat audiens dan si gajah kebingungan.
Cerita ketiga adalah film berjudul Abracadabra yang dibintangi Reza Rahadian. Film ini berkisah tentang pesulap yang sukses membuat anak laki-laki menghilang dari kotak, tapi tak mampu membawanya kembali.
Meski premis Feathers terdengar seperti bukan sesuatu yang baru, namun secara keseluruhan film ini menarik dan memberikan cerita yang segar. Hal ini dikarenakan film ini dikemas secara absurd dengan unsur dark comedy dan satir.
Tak ada nama khusus untuk si suami dan si istri karena hal-hal yang terjadi di keluarga tersebut bisa menimpa siapa saja. Film ini sebenarnya kaya akan simbol dan sindiran akan budaya patriarki yang kuat di mana membuat posisi perempuan terasa sulit.
Di awal film terlihat si istri yang tak pernah berbicara dan tersenyum. Ketika suaminya berubah menjadi ayam, ia mengikuti saran orang-orang di sekitarnya untuk membawa si ayam ke orang-orang 'pintar', namun tak ada yang terjadi.