Dikisahkan pada tahun 1991, seorang anak perempuan mendapati darah merembes dari lantai loteng rumahnya. Betriek, nama anak perempuan tersebut. Rupanya si nenek yang meninggal. Pembunuhnya tak ketahuan pelakunya.
Tiga puluh tahun kemudian Betriek (Sallie Harmsen) kembali ke rumah orang tuanya. Ayahnya jadi alkoholik dan ibunya mengalami penyakit misterius. Ia sendiri merasa kehilangan karena suaminya meninggal. Oleh karena kemalangan bertubi-tubi ia menganggap keluarganya dikutuk. Ia kini hanya ingin menjaga orang tuanya dan putrinya semata wayang, Hannah.
Konflik mulai bergulir ketika seorang gelandangan ditemukan meninggal tak jauh dari tanah mereka. Ia rupanya sedang menggali dan tewas di galiannya. Betriek terkejut ketika ayahnya memberitahu kejadian tersebut karena ia yakin melihat sosoknya di halaman rumahnya pada malam hari.
Hari berikutnya seseorang menerobos rumah mereka dan hendak membunuh ibu Betriek. Sejak itu ayah Betriek sangat waspada dan sempat mengamuk ke kelompok arkeolog dipimpin Jonas (Alexandre Willaume) yang melakukan penggalian di lokasi yang dekat tanah mereka.
Rupanya pekerja yang menerobos itu memang  salah satu pekerja di proyek penggalian tersebut. Diduga ia kerasukan setelah melakukan penggalian.
Jonas sendiri mulai dihadapkan dengan teka-teki yang rumit dan aneh. Dari hasil penggalian tersebut timnya menemukan beberapa mayat perempuan dengan luka yang mirip.
Apakah mayat-mayat berusia ratusan tahun itu ada hubungannya dengan peristiwa yang dialami Betriek.
Wah sepertinya aku terlalu banyak memberikan paparan ceritanya. Jadi spoiler hehehe.
Selama menikmati horor berdurasi 90 menitan ini kalian harus bersabar karena ini jenis horor yang temponya lambat. Percayalah kesabaran kalian akan terbayar dengan adegan-adegan penutup yang membuat kalian menghela nafas.