Film ini dibuka dengan gambar hutan dan rawa berkabut hijau yang terasa sinematik dan mencekam, menggiring penonton untuk memasuki nuansa cerita yang kelam.
Nico van den Brink tidak ingin buru-buru memberikan petunjuk kepada penonton. Biarkan penonton menebak-nebak dulu apa yang terjadi. Bahkan ia juga pelit untuk memberikan penampakan menyeramkan. Secukupnya saja. Biarkan kengerian itu masuk perlahan-lahan, sebelum memasuki puncaknya.
Gambar-gambarnya indah. Aku paling suka dengan gambar-gambar di rawa dengan kabut kehijauan. Nampak misterius.
Skoring musik dari Ella van der Woude berhasil menambah nuansa yang menyeramkan. Skoring ini juga berhasil memberikan penghargaan berupa Best Musik di Dutch Film Festival 2022 dan meraih Best Music di Golden Calf 2022 . Film ini sendiri juga mendapat penghargaan Melies d' Argent Award di Brussel International Fantastic Film Festival.
Film horor ini tak sempurna. Ada beberapa hal yang terasa janggal, seperti drama anak yang menampilkan cerita legenda dan hal-hal lainnya yang sebaiknya kalian tonton sendiri.Â
Lantas apakah ceritanya mirip Pengabdi Setan? Uhm tidak sama sekali. Cerita dan nuansanya berbeda. Memang ada beberapa adegan yang selintas mirip, tapi tidak persis sama dan nuansanya jelas berlainan.
Moloch adalah horor dengan tempo lambat. Ia memiliki latar legenda setempat dan sosok Moloch yang menakutkan. Skoringnya berhasil menambah suasana yang mencekam. Skor: 7.3/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H