Mataku tak kuasa untuk menatap bubur
Bubur campur itu membuatku tergiur
Untuknya tak lama terdengar bunyi bedug
Aku hanya ingin berbuka dengan bubur campur
Warna-warni isian bubur memikat memikat
Bubur sumsum diberi warna hijau cerah
Pacar cina cantik dengan merah muda
Ketan hitam tampil dengan gelap yang elegan
Tunggu masih ada bijih salak
Namanya grendul  di kampung halaman
Ia tampil dengan warna cokelat
Warna putih santan kemudian jadi perekat
Bubur campur membuatku sumringah
Setiap isian memberikan pengalaman
Tekstur dan aroma yang berbedaÂ
Membuat bubur terasa kaya rasa
Pacar cina punya tekstur yang khas
Rasanya manis dan kenyal
Bubur sumsum terasa lembut di tenggorokan
Rasanya gurih dengan aroma pandan
Ketan hitam memiliki tekstur yang kasar
Aromanya dan rasanya cenderung kuat
Lain lagi dengan bijih salak
Ia legit dan kenyal
Kuah santan menyatukan semuanya
Di bawah wadah juga ada gula merah
Jika diaduk maka kuah santan berubah warna
Menjadi kecokelatan, perpaduan gurih manis sedap
Setiap menjumpai bubur campur aku selalu terkenang
Tentang masa kecil dan buk Madura
Kami suka sekali bubur campurnya
Tapi kami tak kuat menurunkan panci besar disungginya
Bubur campur jadi menu berbuka puasa
Ia sedap dan mengeyangkan
Seporsi bubur membungkam rasa lapar
Sementara lidah termanjakan kelezatannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H