Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lebih Dekat dengan Pure Saturday Lewat Buku Biografinya

5 April 2022   21:59 Diperbarui: 5 April 2022   22:29 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya mereka hanya sering tampil di acara sekolah dan festival. Hngga suatu ketika Dewi 'Dee' Lestari mengajak mereka mengikuti Festival Musik Unplugged, seJawa dan DKI Jakarta. Tak dinyana meski tanpa banyak persiapan, band mereka jadi juara. Dengan nama baru menjadi Pure Saturday, pintu mereka ke kancah musik nasional pun terbuka lebar.


Tentang alasan pemilihan nama Pure Saturday sendiri ternyata sederhana. Mereka malu mendaftar festival dengan nama Tambal Band. Selain itu, hari Sabtu ibarat hari keramat mereka. Pada hari tersebut itulah mereka berkumpul.  

Pure Saturday saat ini (sumber gambar: Hai-online. com) 
Pure Saturday saat ini (sumber gambar: Hai-online. com) 


Oleh karena para personelnya kemudian melanjutkan kuliah di tempat yang berbeda-beda, maka ada pergantian personel. Nova digantikan Ade Purnama di posisi bas.

Dee Lestari adalah sosok yang dekat dengan mereka dan berkontribusi ke karier mereka. Ia yang memasukkan lagu mereka, "I Wish" ke radip GMR Bandung. Sambutan pendengar positif, sehingga band mereka kemudian dikenal di kalangan undeground Bandung.

Proses perekaman dan distribusi secara indie ini terinspirasi dari kesuksesan PAS Band. Pada akhir 1994 mereka pun merekam tujuh lagu di Studio Triple X. Ada "Silence", "Simple", "Cokelat", "Enough", "Desire", "A Song", dan "Open Wide". Oleh karena masih ada sisa durasi pita sekitar empat menitan, mereka pun kemudian melakukan jamming, hingga suatu ketika Suar meminta Ade menulis liriknya karena ia telah menemukan musiknya.  Ade kemudian membuat lirik tentang kesendirian yang kemudian diberikan judul "Kosong".

Lagu mereka yang wira-wiri di radio dan MTV membuat nama mereka dikenal luas. Majalah Hai juga membantu penjualan album mereka. Nama mereka memuncak pada tahun 1996-1997.

Namun ujian kemudian datang. Mereka dihadapkan sejumlah problema, para personel yang kewalahan dengan kuliahnya, Gedung Cokelat yang dibongkar, hingga respon pasar yang kurang baik terhadap album kedua, "Utopia, yang dianggap terlalu gelap dan kurang komersial.

Jujur awalnya kupikir Pure Saturday hanya one hits single, aku tak tahu album lainnya selain album "Self Titled" mereka alias album perdana. Oleh karenanya ketika membaca buku ini aku jadi banyak tahu bagaimana problema yang umumnya dialami band saat itu, masalah band yang  personelnya masih kuliah, hubungan dengan label dan para fans, juga lainnya.

Dewi Lestari rupanya berperan dalam karier bermusik Pure Saturday (sumber gambar: pop.grid.id) 
Dewi Lestari rupanya berperan dalam karier bermusik Pure Saturday (sumber gambar: pop.grid.id) 


Buku ini intim dari sisi Pure Saturday sebagai band. Namun, penulisnya kurang mengeksplorasi karakter dan keseharian tiap-tiap personelnya. Juga tidak ada sudut pandang dari sisi label, pihak majalah Hai yang membantu mendistribusikan album kaset mereka, dan juga fans mereka yang setia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun