Isuk mruput aku tangi (Pagi-pagi benar, aku bangun)
Moto ngantuk, males sahur (Mata ngantuk, malas sahur)
Tepak awan, panase nggak umum (Saat siang, panasnya tidak seperti biasanya)
Aku ngelak, pengen ngombe (Aku haus, ingin minum)
Mendengar lagu anak-anak berjudul "Males Sahur" dengan lirik berbahasa Suroboyoan yang kocak, membuatku tertawa terbahak-bahak. Apalagi gambar animasinya juga lucu, menggemaskan. Lagu yang dibuat oleh Cak Ikin dan Vembriano ini pun kuputar beberapa kali dan masih bisa membuatku tertawa.
Pada bait pertama, karakter buaya anak-anak bernama Boyo yang bernyanyi. Bait kedua dibawakan karakter ikan hiu alias sura yang bernama Culo. Liriknya tak kalah lucu.
Tepak awan, wetengku kukuruyuk (Saat siang, perutku kukuruyuk)
Moto sepet tambah ngantuk (Mata lengket, tambah ngantuk)
Tamba awan panase ga ilok (Semakin siang panasnya tidak bagus)
Aku luwe pengen mangan (Aku lapar ingin makan)
Video klip ini semakin menggoda dengan minuman dan makanan yang disebutkan Culo dan Boyo. Makanan yang disebutkan Culo adalah masakan Jawatimuran. Ada rawon, lontong balap, sego pecel, sate ayam, soto, rawon, dan masih banyak lagi.
Di sini digambarkan Culo dan Boyo masih anak-anak. Di episode yang lain berjudul "Poso Bedhug", diceritakan keduanya baru berlatih puasa setengah hari alias puasa bedhug.
Ada lebih dari 40-an episode "Culoboyo" yang bertemakan Ramadan. Tidak semuanya episode baru, tapi masih menarik untuk ditonton. Beberapa episode yang sudah kutonton dan masih suka kuputar ulang yakni "Menu Buka Puasa Paling Top", di mana rupanya mengadopsi kebiasaan sebagian masyarakat yakni makan gorengan untuk menu berbuka puasa. Lalu ada cerita tentang Cak Ikin yang berjualan Khong Guan dengan isian aneka ragam, ada yang isinya marning, keciput, dan rengginang.
Tak jarang ceritanya terinspirasi dari hal-hal yang viral. Misalnya ada episode yang membahas prank bungkusan sembako namun isinya rupanya sampah. Ada juga episode yang menyinggung permintaan maaf seseorang tapi bohong.
Animasi "Culoboyo" baru kukenal setahun terakhir. Â Padahal rupanya animasi buatan Ciadio animation ini episode-episode awalnya sudah dirilis sejak 10 tahun silam. Saat ini animasi yang dibuat Cak Ikin dkk ini sudah terdiri dari 700-an episode dan masih eksis hingga saat ini di kanal YouTube Cak Ikin.
Selain banyak menggunakan dialog dan istilah Suroboyoan dan karakter yang lekat dengan ikon Surabaya, ceritanya juga dekat dengan keseharian. Tokoh Culo, Boyo, Daffa, dan Cak Ikin adalah karakter yang mudah kita temui dj dunia nyata. Mereka gambaran orang-orang yang sederhana. Peristiwa dan hal-hal yang dialami oleh Culo dan Boyo juga umum dijumpai di masyarakat.
Animasinya memang kualitasnya tidak yang wow banget. Pergerakannya masih agak kaku. Namun gambarnya itu khas, karakternya juga menggemaskan. Suara Culo, Boyo, dan Daffa itu juga imut lucu. Aku paling suka ketika mereka masih kecil daripada ketika mereka sudah remaja.Â
Animasi ini bisa ditonton segala usia. Memang ada beberapa yang menggunakan dialog Jawatimuran, namun mudah dipahami lewat gambarnya. Kalian bisa menyaksikannya di Youtube kanal Cak Ikin.Â
Berhubung sekarang aku tinggal di perantauan, maka menyaksikan animasi ini membuatku bernostalgia dan ingat istilah-istilah lucu Jawatimuran. Ada mekithik, ngaplo, mbois, diluk ngkas, dan masih banyak lagi.
Masih banyak episode yang belum kutonton. Lumayan jadi temen ngabuburit dan tombo kangen kampung halaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H