Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ayah dan Memancing

15 Maret 2022   23:48 Diperbarui: 15 Maret 2022   23:53 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayahku dulu sangat hobi mancing
Hampir setiap minggu ia pergi memancing
Setiap Sabtu malam, wajahnya akan berseri-seri
Ia siap berangkat Minggu pagi-pagi

Ia pun bertualang mencicipi aneka pengalaman memancing
Dari mancing di sungai, kolam pemancingan, hingga mencoba mancing di laut
Tiap tempat punya sensasi masing-masing
Juga tingkat kesulitan dari mudah hingga perlu tekad dan ilmu

Tiap minggu kami pun mendapat ikan segar
Jika mancing di air tawar maka dapatnya mujair dan ikan mas
Pernah ayah berminggu-minggu mancing di kolam pemancingan
Yang isinya hanya ikan tombro sejenis ikan mas

Sekali mancing bisa dapat banyak ikan mas
Alhasil kami pernah bosan makan ikan mas
Digoreng, dipepes, dibakar semua sudah dicoba
Hingga aku enggan melihat ikan mas di meja makan

Kami pun protes ke ayah, tapi ia masih gemar mancing ikan mas
Akhirnya ikan pancingan kami bagi-bagikan ke saudara
Ikan mas berukuran besar juga kami bagikan ke para tetangga
Dan masih saja ada ikan mas di kulkas

Akhirnya ayah bosan mancing ikan mas
Kami pun merasa lega luar biasa
Hari-hari menghabiskan ikan mas sungguh tak lagi menyenangkan
Ibu juga sudah kehabisan ide mengolahnya

Ayah lalu beralih ke ikan gurami
Sekali mancing dapat banyak nian gurami
Mulailah ibu berkreasi memasak gurami
Diacar, dibakar, digoreng, dan dikecapi

Awalnya kami girang santap gurami
Lama-kelaman kami juga enggan lihat gurami
Setiap hari di meja hidangannya gurami
Untunglah ayah akhirnya jenuh mancing ikan gurami

Sahabat ayah, tetangga kami
juga hobi memancing
Ia lebih rajin memancing
Pernah setiap hari dalam sebulan, ia memancing

Ayah sangat senang memancing bersamanya
Ia siapkan pakan banyak, pulang perginya bisa numpang mobilnya
Aku dan kakak pun diminta menyiapkan pakan
Pakan yang membuat kami kesal membuatnya

Pakan itu dibuat dari susu, keju, dan biskuit
Semuanya berkualitas tinggi
Padahal saat itu kami jarang makan keju dan biskuit
Alhasil kami iri kepada ikan yang dipancing

Ketika kami tahu ayah kembali memancing ikan mas
Kami pun merasa cemas
Ayah lalu menyuap kami dengan uang hadiah lomba
Ayah memang mahir memancing sehingga sering menang lomba

Akhirnya hampir semua ikan pancingan kami bagikan
Semua tetangga dan saudara beberapa kali menerimanya
Bahkan teman-teman sekolah kami pun dapat
Kami tak ingin tersiksa setiap hari makan ikan mas

Memang tak semua ikan pancingan kami tolak
Ayah pernah memancing tongkol dan tuna
Yang kami sambut dengan gembira
Hanya lokasinya yang jauh, harus ke laut  membuat ayah jarang memancingnya

Demi hobi memancing, ayah rela meninggalkan tugas kerja bakti
Waktu itu ayah jadi ketua RW dan sahabatnya jadi ketua RT di kampung kami
Masing-masing menugaskan anak-anaknya untuk menggantikan kerja bakti
Pak RW dan pak RT nya pun pergi, sibuk memancing

Hari ini setahun lalu, ayah telah pergi
Teman memancingnya setahun lebih awal pergi
Ketika aku mengingat ayah dan tetangga kami
Kubayangkan mereka pergi memancing dengan wajah berseri-seri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun