Selamat datang di dunia U
U adalah realitas yang lain. AS adalah kau yang lain...
Kau bisa hidup dengan dirimu yang lain
Kau bisa mengubah dunia
Mamoru Hosoda kembali menggebrak lewat karya barunya yang masih mengusung gagasan multiverse. Kali ini ia membubuhkan kisah Beauty and The Beast, dan juga masalah-masalah yang kerap dialami remaja. Film animasi tersebut berjudul "Belle" atau judul asli Jepang "Ryu to Sobakasu no Hime" (Naga dan Puteri Berbintik Cokelat).
Tokoh utama dari animasi sepanjang 120 menitan ini adalah Suzu Naito. Ia remaja 17 tahun yang kutu buku dan pemalu. Sejak ibunya meninggal saat ia duduk di bangku SD, ia menarik diri. Ia sering menangis dan tak bisa lagi menyanyi.
Suzu kemudian sulit berkomunikasi dengan ayahnya. Kawannya juga hanya sedikit. Kawan-kawannya hanya teman masa kecilnya, Shinobu Hisatake, sahabatnya yang jenius Hiroka Betsuyaku, gadis cantik populer Ruka Watanabe, dan si atletis Shinjiro Chikami.
Suzu masih aktif ikut paduan suara yang anggotanya teman-teman ibunya, tapi ia bernyanyi sembunyi-sembunyi. Hingga sahabatnya, Hiro, mengenalkannya pada aplikasi dunia virtual bernama U.
Ia mencobanya. Dirinya kemudian terhubung dengan aplikasi tersebut dan menghasilkan avatar yang cantik berbintik cokelat. Ia memberi nama dirinya Bell, bahasa Jepang dari namanya.
Ketika ia bernyanyi, suaranya bisa keluar. Ia bernyanyi dengan lirik dan nada yang melintas di benaknya. Warga virtual U satu-persatu memperhatikannya. Kebanyakan terheran-heran dengan lagu yang dibawakan Bell.
Namun keesokan harinya makin banyak yang menggemari lagunya. Komentar warga U memujinya berseliweran, meski ada pula yang mengejeknya. Pengikutnya melonjak pesat.
Bell kemudian dikenal dengan Belle karena ia cantik. Ia semakin sering bernyanyi dan fansnya terus bertambah. Hingga suatu ketika ia mengadakan konser yang dihadiri sejumlah besar warga U.Â
Namun ada avatar yang mengganggu konsernya. Ia berbentuk naga dengan bekas luka yang banyak di punggungnya. Ia si naga alias Beast. Ia diburu para avatar yang menyebut dirinya pengendali keamanan dunia U.
Entah kenapa Belle kemudian penasaran dan tertarik pada Beast. Ia pun mencarinya. Rupanya ada masalah besar yang menimpa sosok asli Beast. Sementara itu, Suzu kuatir jika identitasnya sebagai Belle terungkap.
Sebuah Animasi yang Indah
Animasi karya Mamoru Hosoda ini tayang di beberapa jaringan bioskop seperti CGV dan Cinepolis sejak 12 Januari 2022. Bagi penggemar anime dan karya Mamoru maka film "Belle" sangat sayang dilewatkan.
Nama Mamoru Hosoda melejit ketika film buatannya, "Mirai" (2018) masuk dalam nominasi Oscar. Film ini mengisahkan anak laki-laki yang cemburu ke bayi, adiknya, lalu masuk ke dalam masa lalu nenek moyangnya dan masa depan bersama adiknya yang telah remaja.
Sebelumnya ia menghasilkan banyak karya yang memiliki unsur fantasi dan dunia virtual. Film-filmnya yang apik di antaranya "Wolf Children", "The Girl Who Leapt Trough Time", "Summer Wars", dan "The Boy and The Beast".
Karya Mamoru itu khas. Ia suka memasukkan karakter Beast dalam beberapa karyanya. Dan karakter Beast miliknya rata-rata hanya nampak buas dan buruk rupa di penampilan, namun sebenarnya memiliki perangai baik hati.Â
Tokoh Beast ini hadir dalam bentuk manusia serigala yang tewas secara tragis di "Wolf Children", sosok pelatih dan pengganti ayah seorang anak laki-laki yang masuk ke dunia bangsa Beast di "The Boy and The Beast", dan juga dalam film "Belle" ini. Gambar karakternya juga khas.
Konsep dunia virtual ala multiverse juga sebenarnya sudah dikenalkan oleh Mamoru Hosoda dalam film "Summer Wars" di mana dua remaja berupaya menghentikan aksi 'teroris' yang dilakukan oleh seorang avatar, yang lewat kemampuan cracking-nya mampu mengkontrol dunia nyata.
Dalam film "Belle" gagasan multiverse-nya lebih sederhana dan lebih mudah dipahami. Ini seperti "Ready Player One" namun dalam bentuk animasi.
Mereka yang menjadi warga dunia U bisa merasai sensasi dan perasaan seperti yang dialami dunia nyata. Hal ini dikarenakan ada teknologi body sharing dan biometrik. Sehingga si avatar bisa melakukan kontrol terhadap tubuh dan menerima sensasi, juga fungsi kognitif.
Selain itu dalam film ini dijelaskan, dunia U mampu mengeksplorasi kekuatan seseorang yang tak terlihat menjadi berlipat. Oleh karenanya Suzu di dunia U menjadi pandai bernyanyi karena ia memiliki emosi dan luka hati yang disembunyikannya selama ini.
Konsep multiverse memang kental dalam film ini. Selain itu unsur "Beauty and The Beast" karya Jeanne-Marie Leprince juga menginspirasi film ini. Ada sosok Belle si cantik yang penasaran dengan Beast.Â
Kastil rahasia Beast yang penuh mawar, adanya mawar rahasia yang punya kekuatan, dan juga makhluk-makhluk anak buah Beast yang menggemaskan. Sosok avatar yang menganggap dirinya seolah-olah penjaga keamanan dan kebenaran juga ada di sini.
Namun tentu saja ceritanya berbeda. Suzu di dunia nyata hanyalah gadis biasa. Ia rapuh dan tak percaya diri. Namun ketika memasuki dunia U, ia menjadi sosok Belle yang cantik, pandai bernyanyi, dan banyak dikagumi.
Meski dunia U bisa memberikan identitas berbeda ke tiap anggotanya. Namun aplikasi ini juga membaca biometrik dan menerima data lainnya dari pemiliknya. Oleh karenanya avatar Suzu tetap berbintik cokelat seperti dirinya di dunia nyata. Kemampuannya bernyanyi juga sebenarnya nyata, hanya ia merasa tak bisa lagi melakukannya setelah ibunya meninggal.Â
Rupanya selain sedih karena ibunya meninggal, ia merasai sesuatu yang terungkap di bagian sepertiga filmnya.
Di dalam film ini juga diusung pesan-pesan yang biasa dialami para remaja. Seperti Suzu yang merasa sulit berkomunikasi dengan ayahnya dan merasa terasing dengan kawan-kawannya.
Juga ada pesan tentang anti kekerasan di dalam rumah tangga, terutama yang dilakukan orangtua kepada anak-anaknya.
Oh iya juga ada pesan bahwa meski di dunia U kehidupan nampak jauh lebih menarik, namun kehidupan dan interaksi di dunia nyata tetap lebih penting.
Animasi ini ceritanya menarik, ada bagian yang mengharukan. Grafisnya apik, latar tempatnya detail, dan lagu-lagu di dalamnya enak didengar. Sebagian lagu dinyanyikan pengisi suaranya, Kaho Nakamura, pengisi suara Suzu. Oh iya dalam film produksi Studio Chizu ini juga ada Takeru Satoh si Kenshin Himura yang mengisi suara The Beast.
Buruan nonton, khawatirnya sudah turun layar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H