Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kendi Maling dan Kerajinan Gerabah di Banyumulek

11 Desember 2021   16:24 Diperbarui: 11 Desember 2021   16:26 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini kendi malingnya bisa jadi buah tangan (dokumentasi pribadi)


Ini perjumpaan keduaku dengan sentra gerabah Banyumulek di Lombok Barat. Di sini adalah sentra gerabah di Lombok, satu kampung sepertinya semuanya andal membuat kerajinan gerabah. Hasil kerajinan mereka memiliki bentuk dan kreasi yang apik. Mengagumkan.

Perjumpaan pertama dan kedua lagi-lagi diingatkan dengan kisah Banyumulek dan kendi maling. Tapi tunggu sebelum aku bercerita tentang Banyumulek dan lainnya, perkenankan aku menyampaikan kekagumanku pada sentra gerabah ini.

Jika sentra gerabah di  beberapa darerah terasa mulai menurun apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka di sini kerajinan gerabah tetap hidup. Dua kali ke sini dan aku masih takjub dengan kreasi gerabah yang dihasilkan.

Hiasan tokek juga ada (dokumentasi pribadi)
Hiasan tokek juga ada (dokumentasi pribadi)
Hasil kerajinannya semuanya menawan, ada yang bentuknya tradisional dengan mempertahankan ciri khas seperti tokek, juga ada yang bentuknya terasa modern. Ya, tak diragukan lagi, kualitasnya memang kualitas ekspor. Kerajinan di sini banyak diekspor ke negara Rusia dan negara-negara Eropa lainnya.

Kreasinya pun beragam. Dari guci-guci alias bong dan gentong beragam ukuran, vas bunga, celengan, hiasan dinding, peralatan memasak, mug, asbak, tatakan gelas, tempat payung, kendi, peralatan makan, dan masih banyak lagi. Aku mengaguminya satu-persatu.

Ada peralatan masak dan makan juga (dokumentasi pribadi)
Ada peralatan masak dan makan juga (dokumentasi pribadi)
Dulu kali pertama ke sini  semuanya dikerjakan secara manual dengan peralatan yang juga masih tradisional. Minggu lalu ke sini aku lupa nanya. Tapi jika melihat peralatan di lokasi sepertinya juga masih tradisional. Semuanya bergantung pada keahlian dan pengalaman pengrajinnya.

Jaman SMA, ada pelajaran kesenian keramik. Hal ini dikarenakan Malang, tepatnya di Dinoyo  juga merupakan sentra keramik. Di sana kami belajar tentang seni keramik dan juga belajar membuatnya. Kupikir mudah seperti dalam film "Ghost", eh ternyata hasilnya pletotan, bentuknya tidak jelas hahaha.

Oleh karenanya aku selalu salut dengam para pengrajin gerabah. Mereka juga seniman karena juga menyertakan unsur estetika di setiap karyanya.

Kunjungan kali pertama ke Banyumulek melihat proses pembuatan yang rata-rata dikerjakan perempuan (dokumentasi pribadi)
Kunjungan kali pertama ke Banyumulek melihat proses pembuatan yang rata-rata dikerjakan perempuan (dokumentasi pribadi)
Jenis gerabah di sini ada yang diwarnai, dilukis, atau diberikan kulit telur. Cantik.

Banyumulek artinya air yang mulek alias berputar-putar, berada di situ-situ saja. Konon ada cerita daerah ini pernah mengalami banjir yang airnya berputar di situ aja. Juga ada versi lain, di situ ada sumber air yang airnya jernih dan nikmat.

Di sini produk yang paling unik adalah kendi maling. Biasanya pemandu wisata atau si petugas dari gerai tersebut menunjukkan cara kerjanya. Kendinya lehernya lebih panjang pada umumnya, memiliki motif, dan tutupnya tak bisa dibuka.

Mereka menyiapkan kendi tersebut. Lalu ada air dalam wadah. Nah air tersebut dimasukkan ke kendi tapi bukan dari atas, melainkan dari bawah. Uniknya airnya tak tumpah ketika kendi diposisikan normal.

Mas Fatin menunjukkan cara memasukkan air di kendi maling (dokumentasi pribadi)
Mas Fatin menunjukkan cara memasukkan air di kendi maling (dokumentasi pribadi)

Ini kendi malingnya bisa jadi buah tangan (dokumentasi pribadi)
Ini kendi malingnya bisa jadi buah tangan (dokumentasi pribadi)
Konon kendi maling dibuat untuk mengelabui kalangan tertentu yang ingin meracuni sang raja. Jika melihat desainnya, si perancang kendi maling ini ahli dalam soal fisika.

Bahan gerabah ini merupakan tanah liat yang banyak dijumpai di Gunung Sasak. Tanah liat diproses sedemikian rupa, setelah halus dicampur air dan dioleh kadi beragam kreasi. Menariknya para pengrajin gerabah umumnya perempuan, para prianya yang bertugas mencari tanah liat dan melakukan pembakaran.

Biasanya tiap gerai menyediakan jasa untuk pengepakan agar aman saat dijadikan buah tangan. Jadinya lombok bukan hanya soal madu, rumput laut, mutiara, dan tenun Sasak, namun juga salah satu sentra kerajinan gerabah.

Bagus-bagus, bukan?! (Dokumentasi pribadi)
Bagus-bagus, bukan?! (Dokumentasi pribadi)

Ada yin dan yang (dokumentasi pribadi)
Ada yin dan yang (dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun