Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Story of Dinda", Hubungan Toksik dan Dalih Perselingkuhan

6 November 2021   17:00 Diperbarui: 6 November 2021   17:02 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus cerita memang ke hubungan Dinda bersama Pram. Alhasil porsi Kale di sini hanya kecil, demikian juga dengan band Ara yang dimanajeri oleh Dinda.

Nah inilah yang menurut saya jadi sumber kekuatan dan kelemahan spin-off ini. Kekuatannya, ya penonton mendapatkan porsi yang cukup tentang perkembangan hubungan Dinda dan Pram. Kelemahannya, tontonannya terasa datar dan menjemukan.

Topik yang dibahas Dinda lagi-lagi tetap sama. Kale yang toksik, Kale yang egois  Kale yang suka menelpon dan sebagainya.

Dari sisi Pram memang ada informasi yang berbeda yang disampaikan. Tapi dialognya juga monoton dan berulang. Seperti "Semua masalah bisa diselesaikan" dan "Semua masalah ada solusinya".

Hingga akhir film, sebenarnya ada tiga hal yang bisa diambil kesimpulan, Kale lebih toksik, Dinda yang sebenarnya toksik, atau keduanya. Oleh karena hubungan juga melibatkan dua orang.

Dinda mendapat panggung dalam film
Dinda mendapat panggung dalam film "Story of Dinda" | sumber gambar: Bioskop Online dalam Tribunnews.wikia.com


Ceritanya cenderung datar dan menjemukan, meski durasinya tak sampai satu jam. Pesona dalam film ini adalah Abimana Aryasatya sebagai Pram. Sejak penampilannya di film "Belenggu", kualitas akting Abimana memang terasah dan makin matang. Ia cocok memerankan pria-pria yang dewasa dan matang.

Visual dari film produksi Visinema Pictures juga jarang mengecewakan. Gambar-gambarnya indah dan palet warnanya juga nyaman di mata.

Pesan dalam film ini adalah meninggalkan hubungan toksik dan keberanian untuk memyampaikan suara. Namun tentunya cari jalan keluarnya juga jangan dengan cara berselingkuh.

Setelah Dinda dan Kale, entah siapa lagi yang akan dibuatkan spin-off alias sempalan kisahnya dari karakter NKCTHI. Kalau saya sih, paling suka dengan karakter Aurora si anak tengah yang kalem dan seolah-olah kurang diperhatikan. 

Tapi rasanya agak berlebihan juga apabila semua karakter dalam NKCTHI dibuatkan film tersendiri. Mending Visinema bikin film dengan cerita yang benar-benar baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun