Selain kedua pemeran tersebut ada Tanta Ginting, Kiki Narendra, dan Ira Wibowo di sini. Ira berperan sebagai Kristin, ibu angkat Dimas yang menjaga putranya dan penasaran terhadap sosok Rintik yang mencuri hati putranya.
Sedangkan Kiki di sini tak jadi penjahat, melainkan menjadi kepala sekolah. Rasanya menyenangkan melihat Kiki jauh dari peran antagonis yang biasa ia lakoni. Berperan sebagai orang bijak, ia memerankannya dengan baik.
 Satu lagi yang memikat dari film ini adalah latar kisahnya. Ya, latarnya Sumba di Nusa Tenggara Timur. Sumba menjadi tempat latar film favorit. Setelah "Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak", kemudian menyusul "Susah Sinyal", "Pendekar Tongkat Emas",Â
Bentang alam Sumba memang memikat. Berbukit-bukit dan memiliki sabana juga pantai yang indah. Transportasi umumnya juga khas. Dalam film yang dibesut oleh Karsono Hadi ini, panorama Sumba sayangnya kurang terlihat sinematik dan dramatis, biasa saja meski tetap indah. Padahal latar film yang diambil dengan apik juga akan memberikan nilai tambah di film tersebut.
Memang tone dalam film "Notebook" ini tak sedalam dan tak seserius dalam film "Aisyah, Biarkan kami Bersaudara". Ini sebenarnya film drama percintaan dengan bumbu pesan keberagaman. Namun demikian film ini tetap menarik untuk dinikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H