Film  berdurasi 30 menitan ini diproduski oleh Universitas Jember dan dibesut oleh Irvan Muhlish Abdillah. Film ini dibintangi oleh Buraji, Rendra Sasongko, Samudin, Bu Ed, dan Achmad Bactiar.Â
"Kantor" masuk dalam kumpulan film pendek yang ditayangkan oleh Kineforum dalam nobar virtual "Program Anarko". Â Ada enam film pendek yang diputar selama tanggal 21-31 Agustus ini yaitu "Kantor", "Nebeng", "Cipto Rupo", "Golek Garwo", "Dulhaji Dolena", dan "Satu".Â
Benang merah dari film-film pendek ini adalah negara yang gagal berfungsi dan sikap masyarakat menghadapinya.  Masyarakat Indonesia adalah orang yang liat dan fleksibel. Mereka  pandai beradaptasi dan bertahan hidup, bahkan tanpa negara. Anarko yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang mampu bertahan hidup dari negara.Â
Dalam program Anarko ini ada dua tema besar yang disuguhkan yakni Disfungsi dan Lenting. Film "Kantor" masuk dalam tema "Disfungsi", di mana warganya sudah kenyang dengan kinerja perangkat desa yang sulit diandalkan sehingga tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perangkat desa pun rendah.Â
Sedangkan cerita-cerita dalam tema "Lenting" menggambarkan betapa liatnya masyarakat di negeri ini melakukan berbagai upaya bertahan hidup meski tanpa bantuan dan kehadiran negara. Cerita-cerita tentang lansia yang bertahan hidup dan daerah yang selalu banjir karena tata kota yang buruk pun masuk dalam tema ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H