Rasanya aku tak bisa tidur ketika ditunjuk sebagai pembawa acara bincang-bincang dengan sineas perempuan di sebuah resto di kawasan Jakarta Selatan, yang dilanjut dengan nobar film. Aku cemas karena jarang tampil di depan umum. Duh pakai baju apa dan ngomong apa nih. Semalaman akhirnya aku tak tidur.
Ketika acara bubar, baru aku lega dan kemudian tidur nyenyak.
Namun kemudian aku dan kawan-kawan tak kapok bikin acara. Bahkan setiap tahun kami berupaya bikin sesuatu yang baru dan seru. Kami membuat acara nobar tematik, seperti acara jelajah kuliner baru nonton film "Aruna dan Lidahnya". Main-main ke Museum Proklamasi baru nobar maraton film perjuangan dan sebagainya.
Juga kemudian kami bikin buku dan majalah tentang film. Ide-ide ini awalnya spontan. Tapi kemudian terlaksana. Hingga saat ini sudah ada 17 edisi majalah KOMiK, 1 buku film, dan beberapa buku yang sedang digarap.
Satu event bareng KOMiK yang lagi-lagi bikin aku susah tidur adalah Liga KOMiK. Acara ini debut tahun lalu. Modelnya semacam cerdas cermat beregu tentang film.
Saat itu kami merencakannya berlima. Ada Linda, Noval, Yogi, dan Maidy. Kami menyusun teknis lomba dan membuat soal-soal juga kunci jawabannya.
Saat membuat soal, kami berpikir keras. Jangan sampai soalnya terlalu mudah juga terlalu susah. Ada bobot soal yang rata tiap grup, dari yang mudah, sedang, hingga agak susah.
Saat hari H kami juga ikutan deg-degan. Ada rasa was-was kuatir ada gangguan teknis, atau ada pertanyaan kami yang bias.
Di pelaksanaannya, ada berbagai kejutan. Membuat kami harus cepat membuat keputusan dan memikirkan strategi berikutnya. Alhasil hingga tengah malam kami masih berdiskusi tentang soal-soal, model soal, dan mekanismenya.
Liga KOMiK menurutku event yang paling mendebarkan bagi kami. Jadinya tak hanya peserta yang dag dig dug. Panitianya juga hahaha.
Tahun ini kami adakan lagi Liga KOMiK. Harapannya pesertanya lebih banyak dan mewakili berbagai komunitas dan daerah. Gpp susah tidur dan dag dig dug, asalkan acaranya berlangsung sportif dan seru.