film KOMiK bisa raih banyak keberuntungan.
KOMiK tahun ini memasuki usia tujuh tahun. Konon angka tujuh adalah angka keberuntungan. Ya siapa tahu tahun ini dan tahun-tahun mendatang komunitasSejak tahun 2014 KOMiK sudah mewarnai Kompasiana. Aku masih ingat awal-awal bergabung dengan komunitas KOMiK. Waktu itu aku ikut nobar "Brush with Danger" dan film-film Thailand yang umumnya lucu dan romantis.
Ketika kemudian bergabung sebagai pengurus di komunitas film ini ada banyak hal seru yang kami jumpai. Kami mendekati beberapa lembaga untuk kami ajak sebagai partnership acara kami, dari CGV, Kineforum, dan lembaga-lembaga bahasa Prancis dan Jerman  juga layanan streaming.
Yang biasa ditanyakan oleh mereka adalah kok komunitas film namanya KOMiK. Hahaha. Meskipun sudah dijelaskan kepanjangannya adalah Kompasianer Only Movie enthusiast Klub, tapi mereka masih keheranan. Dulu ada ide untuk ubah nama, tapi karena nama KOMiK sudah telanjur melekat, rencana ubah nama pun gagal.
Oleh karena bergelut di bidang film, Komiker juga punya banyak kesempatan berjumpa dengan sineas perfilman, baik dalam maupun mancanegara. Yang paling kuingat adalah wawancara bareng pemeran film "Bad Genius" dan "Homestay", Teeradon "James" Supapunpinyo.
Aku baru ngeh ia begitu banyak fansnya setelah sesi wawancara berakhir. Kulihat di luar lounge, ada barisan fans yang menunggu dan membawa hadiah. Wah padahal tadi aku duduk berdekatan dengan James dan akunya biasa saja.
Menurutku ia aktor yang sopan dan ramah. Demikian juga dengan sutradara film "Homestay", Parkpoom Wongpoom
yang sering berkolaborasi dengan Banjong Pisanantakun menggarap film beken seperti "Shutter" dan "Pee Mak". Ia begitu rendah hati.
Kami sebagai Komiker juga rajin mencicipi beberapa jenis studio film, dari  nonton konser dilanjut nobar di studio Starium yang besar, ScreenX yang bisa merasakan sensasi menonton 270 derajat hingga Gold class yang ada kasur dan selimutnya. Pas banget filmnya horor waktu itu. Jadinya pas takut bisa nutup wajah pakai selimut.
Ada banyak kenangan pada saat nobar bareng KOMiK. Namun kenangan yang juga tak terlupa adalah ketika aku berperan sebagai panitia event. Aku terlibat sebagai pengurus KOMiK sejak tahun 2017.Â
Waktu itu masih bareng dengan Dina dan Pak Agung Han. Hingga Dina kembali ke Prancis dan Pak Agung berkutat dengan Ketapels.Â
Rasanya aku tak bisa tidur ketika ditunjuk sebagai pembawa acara bincang-bincang dengan sineas perempuan di sebuah resto di kawasan Jakarta Selatan, yang dilanjut dengan nobar film. Aku cemas karena jarang tampil di depan umum. Duh pakai baju apa dan ngomong apa nih. Semalaman akhirnya aku tak tidur.
Ketika acara bubar, baru aku lega dan kemudian tidur nyenyak.
Namun kemudian aku dan kawan-kawan tak kapok bikin acara. Bahkan setiap tahun kami berupaya bikin sesuatu yang baru dan seru. Kami membuat acara nobar tematik, seperti acara jelajah kuliner baru nonton film "Aruna dan Lidahnya". Main-main ke Museum Proklamasi baru nobar maraton film perjuangan dan sebagainya.
Juga kemudian kami bikin buku dan majalah tentang film. Ide-ide ini awalnya spontan. Tapi kemudian terlaksana. Hingga saat ini sudah ada 17 edisi majalah KOMiK, 1 buku film, dan beberapa buku yang sedang digarap.
Satu event bareng KOMiK yang lagi-lagi bikin aku susah tidur adalah Liga KOMiK. Acara ini debut tahun lalu. Modelnya semacam cerdas cermat beregu tentang film.
Saat itu kami merencakannya berlima. Ada Linda, Noval, Yogi, dan Maidy. Kami menyusun teknis lomba dan membuat soal-soal juga kunci jawabannya.
Saat membuat soal, kami berpikir keras. Jangan sampai soalnya terlalu mudah juga terlalu susah. Ada bobot soal yang rata tiap grup, dari yang mudah, sedang, hingga agak susah.
Saat hari H kami juga ikutan deg-degan. Ada rasa was-was kuatir ada gangguan teknis, atau ada pertanyaan kami yang bias.
Di pelaksanaannya, ada berbagai kejutan. Membuat kami harus cepat membuat keputusan dan memikirkan strategi berikutnya. Alhasil hingga tengah malam kami masih berdiskusi tentang soal-soal, model soal, dan mekanismenya.
Liga KOMiK menurutku event yang paling mendebarkan bagi kami. Jadinya tak hanya peserta yang dag dig dug. Panitianya juga hahaha.
Tahun ini kami adakan lagi Liga KOMiK. Harapannya pesertanya lebih banyak dan mewakili berbagai komunitas dan daerah. Gpp susah tidur dan dag dig dug, asalkan acaranya berlangsung sportif dan seru.
Selamat ulang tahun KOMiK semoga tetap lahir ide-ide seru dan berkontribusi di kancah perfilman selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H