Ketika akhirnya menemukan film ini, beberapa anggota diskusi film ini menyarankan untuk berhati-hati karena gambar-gambar yang disajikan bisa jadi tidak sesuai ekspektasi. Aku pun kemudian menyaksikannya dua kali, yang pertama tanpa subtitle hanya dengan mendengarkan narasi berbahasa Prancis yang disampaikan oleh Jean Negroni. Baru yang kedua aku menggunakan subtitle bahasa Inggris.
La Jetee merupakan sebuah tempat di bandara yang biasa digunakan untuk menyaksikan pesawat-pesawat mendarat. Dalam pembuka film memang ditampilkan suasana bandara sebelum kemudian kota Paris hancur luluh oleh Perang Dunia III dengan diiringi tembang pembuka "Krestu Twojemu" yang megah.
Selanjutnya menit demi menit aku pun menikmati gambar-gambar hitam putih ini. Ini tidak seperti film pada umumnya
Gambar-gambar hitam putih ini artistik, namun juga terasa misterius.
Bagian yang membuatku tertegun ketika gambar menampilkan sosok yang disebut dari masa depan. Narasinya makin membuatku tercenung. Aku seperti dejavu dengan narasinya, temanya seperti dalam film "Interstellar".
Tapi tentunya bagian yang paling emosional ada di penghujung terakhir. Ada plot twist yang begitu dramatis.
Oh memang "La Jetee" adalah film yang memiliki narasi kuat dengan gambar-gambar yang memiliki kekuatan emosional. Oh iya ada alasan aku berulang kali menyebutnya sebagai gambar, bukan adegan. Hal ini dikarenakan film ini seperti montase, rangkaian slide gambar, bukan seperti adegan yang memerlihatkan rangkaian mimik dan akting.
Sutradara film ini, Chris Marker, juga memilih menyebut karyanya ini sebagai photo novel atau photo-roman, bukan sebagai sebuah film. Tapi hal ini masih jadi bahan perdebatan.
Ide ceritanya juga menurutku out of the box pada masa itu, sehingga idenya masih relevan ketika digunakan untuk film-film bergenre science-fiction berikutnya.
Film yang terinspirasi kuat dari "La Jetee" adalah "12 Monkeys" (1995) Â yang dibintangi Bruce Wilis dan Brad Pitt. Dalam film ini James Cole yang diperankan Bruce Wilis menjadi obyek eksperimen untuk melakukan time travel. Tujuannya menemukan sumber virus yang menyebabkan pandemi global yang menghancurkan peradaban manusia, untuk menemukan vaksin dan juga pelaku penyebarnya.